Oleh : KH. Munawir
اَلْحَمْدُ للهِ، اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِىْ جَعَلَ الْاِسْلَامَ طَرِيْقًا سَوِيًّا، وَوَعَدَ لِلْمُتَمَسِّكِيْنَ بِهِ وَيَنْهَوْنَ الْفَسَادَ مَكَانًا عَلِيًّا. اَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ اِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لَاشَرِيْكَ لَهُ، شَهَادَةَ مَنْ هُوَ خَيْرٌ مَّقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا. وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ الْمُتَّصِفُ بِالْمَكَارِمِ كِبَارًا وَصَبِيًّا. اَللَّهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَانَ صَادِقَ الْوَعْدِ وَكَانَ رَسُوْلاً نَبِيًّا، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ الَّذِيْنَ يُحْسِنُوْنَ إِسْلاَمَهُمْ وَلَمْ يَفْعَلُوْا شَيْئًا فَرِيًّا، أَمَّا بَعْدُ . فَيَا أَيُّهَا الْحَاضِرُوْنَ رَحِمَكُمُ اللهُ، اُوْصِيْنِيْ نَفْسِىْ وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى : بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، يۤااَيُّهَاالَّذِيْنَ اٰمَنُوْااَطِيْعُوااللهَ وَاَطِيْعُواالرَّسُوْلَ وَاُوْلىِ اْلأَمْرِمِنْكُمْ فَإِنْ تَنَازَعْتُمْ فىِ شَيْءٍ فَرُدُّوْهُ اِلىَ اللهِ وَالرَّسُوْلِ اِنْكُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِااللهِ وَالْيَوْمِ اْلاٰخِرِ ذٰالِكَ خَيْرٌوَّاَحْسَنُ تَأْوِيْلاً
Rasulullah SAW adalah sosok yang selalu menjadi panutan serta suri tauladan bagi seluruh ummat Islam. Banyak sekali hal yang dapat kita ambil dari Baginda Rosululloh SAW dan kita praktekkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Diantara contoh nyata yang dapat diambil dari beliau adalah kepemimpinan beliau yang patut menjadi ketauladanan kita bersama.
Dalam hal mencari sosok pemimpin di negeri ini, Karakter pemimpin ideal sebenarnya sudah tercermin secara sempurna pada diri Rasulullah SAW. Sejarah sudah memberikan paparan yang jelas tentang segala hal yang berkaitan dengan seni kepemimpinan beliau. Jadi, yang perlu kita lakukan saat ini adalah memahami esensi dari setiap karakter tersebut, sehingga bisa diaplikasikan dalam seni kepemimpinan Indonesia modern baik sekala Nasional maupun regional di Kabupaten Pringsewu ini. Secara ringkas, empat karakter Rasulullah SAW. adalah sebagai berikut :
Yang Pertama adalah Sidiq atau Jujur.
Karakter utama yang menjadi ciri khas pemimpin ideal adalah kejujuran. Jangan pernah remehkan sifat ini, karena fakta sejarah membuktikan bahwa kejujuran memiliki energi dahsyat untuk melegitimasi kepemimpinan. Nabi Muhammad SAWdan Sayyidina Abu Bakar secara berurutan sudah membuktikan dahsyatnya energi kejujuran bagi kepemimpinan agama dan politik mereka.
Rasulullah mendapatkan gelar Al-Amien (yang dapat dipercaya) jauh sebelum mendapatkan beragam gelar positif lainnya. Karena rekam jejak kejujuran beliaulah, dakwah Islam cepat tersebar. Semua perkataan beliau langsung dipercaya dan diyakini kebenarannya oleh semua orang yang mendengar. Termasuk hal-hal yang tidak bisa dinalar akal sehat sekalipun, seperti persitiwa Isra’ dan Mi’raj.
Sayyidina Abu Bakar juga demikian. Ia dijuluki ash-Shiddiq (orang jujur dan bisa dipercaya). Kejujuran inilah yang membuat semua kabilah Arab bersatu dan membaiatnya sebagai khalifah ketika Rasulullah wafat.
Fakta ini seharusnya bisa membuka mata semua pemimpin, bahwa kejujuran merupakan modal utama untuk menjadi pemimpin. Pribadi yang jujur akan lebih mudah diterima oleh masyarakat, meskipun mungkin dia tidak memiliki kecakapan yang hebat dalam mengorganisir kekuasaan. Sebab, masyarakat pasti lebih tenang dan lebih senang dipimpin oleh orang jujur.
Mereka tidak akan khawatir aset-aset Negara dan Daerah hasil jerih payah rakyat akan diselewengkan untuk kepentingan pribadi dan di korupsi untuk memperkaya diri.
Pemimpin yang jujur pasti berpikir seribu kali untuk melakukan tindakan tidak terpuji, atau memutuskan kebijakan yang tidak berpihak kepada rakyat. Oleh sebab itu, Allah Swt. dengan tegas memerintahkan kita untuk bersama atau mengikuti orang-orang yang jujur.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang jujur.” (QS At-Taubah [9]: 119)
Hadirin Jamaah Jumat Rohimakumullah…
Karakter Kepemimpinan Rosul yang kedua adalah Amanah Tepercaya dan Bertanggung Jawab.
Menjadi seorang Pemimpin haruslah mempunyai sifat Amanah, terpercaya dan bertanggung Jawab. Pemimpin yang amanah adalah pemimpin yang bertanggung jawab terhadap kepemimpinannya, tidak hanya berkaitan dengan Administrasi, tetapi Tanggung Jawab terhadap Kinerja dan capaian hasil. Sebagai Pemimpin yang amanah Pertanggungjawaban tidak hanya kepada Rakyat yang di Pimpin saja, akan tetapi pertanggungjawaban juga dihadapan Allah SWT.
Karakter Kepemimpinan Rosul yang ketiga adalah Tabligh atau komunikatif
Karakter ini harus dimiliki oleh seorang pemimpin karena dalam menjalankan tugas, pemimpin selalu berhadapan dengan manusia yang punya perasaan dan pikiran. Bukan berhadapan dengan benda mati yang mudah direkayasa. Oleh sebab itu, pemimpin dituntut terampil berkomunikasi agar pesannya bisa dipahami dan dilaksanakan dengan baik. Ia harus bersikap terbuka sehingga rakyat tidak segan atau takut menyampaikan keinginannya. Seperti inilah yang dicontohkan Rasulullah Saw. dalam menjalin komunikasi dengan para sahabatnya.
Kepribadian sederhana, apa adanya dan tidak di buat-buat, berpadu dengan tutur kata santun, merakyat, membuat siapa pun merasa nyaman berdialog dengan Rasulullah SAW. Termasuk orang yang baru kenal sekalipun.
Karakter Kepemimpinan Rosul yang Keempat adalah Fathanah atau Cerdas dan Visioner.
Seorang pemimpin harus memiliki kecerdasan di atas rata-rata, visioner dan memiliki program yang jelas dalam memajukan masyarakat. Memiliki analisa yang tajam, strategi yang jitu, serta cermat dalam menyelesaikan masalah.
Demikianlah karakter kepemimpinan Ideal Rosululloh SAW. Dan rasanya tidak ada orang dimuka bumi ini yang sepadan dengan Beliau. Namun demikian, kita hendaknya dalam hal memilih seorang pemimpin tentunya akan melihat bagaimana Pemimpin tersebut mendekati Kepemimpianan Rosul yang memiliki 4 Karakter tersebut. Dan ini adalah hak kita sebagai kaum Muslimin dan Warga Bangsa Indonesia didalam memilih seorang Pemimpin.
Memilih Pemimpin yang baik hukumnya Wajib. Memilih Pemimpin yang baik tidak hanya urusan duniawiyah semata, tapi juga berkaitan menentukan masa depan Agama- Dienul Islam.
Karena dengan Pemimpin yang baik apabila ia berbuat kebaikan apa saja dan kita ikut andil mengantarkannya menjadi Pemimpin, maka kebaikan dan pahala akan terus mengalir apabila sang Pemimpin melakukan kebaikan.
Dan sebaliknya, apabila kita memilih Pemimpin yang sudah jelas melakukan Maksiyat, kemungkaran, lalu kita pilih menjadi Pemimpin, maka ketika ia melakukan Kemaksiyatan dan Kemungkaran atas kepemimpinannya maka kita yang ikut andil mengantarkannya menjadi pemimpin, kitapun kena imbas atas perbuatan kemaksiyatan dan kemungkaran tersebut.
Dan melalui Khotbah ini marilah kita senantiasa Taqorub Ilallah mendekatkan diri kepada Allah SWT agar kiranya kita dibimbing ke Jalan-Nya yang benar dan senantiasa berjalan diatas kebenaran. Demikian Khotbah singkat ini dapat kami sampaikan semoga ada manfaatnya. Amin
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ فِى اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، اِنَّهُ هُوَ الْبَرُّ الرَّؤُوْفُ الرَّحِيْمُ. وَقُلْ رَبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِيْنَ.
Khutbah 2
اَلْحَمْدُ للهِ وَكَفٰى وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلىٰ النَّبِيِّ اْلمُصْطَفٰى وَعَلىٰ اٰلِهِ وَصَحْبِهِ اَهْلِ الصِّدْقِ وَاْلوَفىٰ. أَشْهَدُاَنْ لاَاِلٰهَ اِلاَّالله وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ, وَاَشْهَدُ اَنَّ سَيِّدِنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللّٰهُمَّ فَصَلِّ وَسَلِّمْ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ. وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًاكَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ فَيَا عِبَادَاللهِ. إِتَّقُوْاالله َحَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَتَمُوْتُنَّ اِلاَّوَاَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. وَاعْلَمُوْا اَنَّ اللهَ تَعَالىٰ صَلىَّ عَلىٰ نَبِيِّهِ قَدِيْمًا. فَقَالَ تَعَالىٰ اِنَّ الله َوَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىٰ النَّبِى يَااَيُّهَاالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا. اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلىٰ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَعلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَبَارِكْ عَلىٰ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلىٰ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ وَعَلىٰ اٰلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيْمَ فىِ الْعَالَمِيْنَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ وَاْلمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِمِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ يَاقَاضِيَ اْلحْاَجَاتِ. رَبَّنَااغْفِرْلَنَا وَلإِخْوَانِنَاالَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِاْلإِيْمَانِ وَلاَتَجْعَلْ فىِ قُلُوْبِنَا غِلاًّ لِلَّذِيْنَ أَمَنُوْا رَبَّنَا إِنَّكَ رَؤُفٌ رَحِيْمٌ. رَبَّنَا اٰتِنَا فىِ الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفىِ اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. عِبَادَاللهِ, إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِلْقُرْبٰى وَيَنْهٰى عَنِ اْلفَخْشَاءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَلَذِكْرُاللهِ اَكْبَرُ. اَقِمِ الصَّلاَةِ