Pringsewu – Mustasyar PCNU Pringsewu KH. Sujadi Sadad mengungkapkan pentingnya menyambung ikatan ruhani kepada arwah Orang tua, Guru dan Kiai yang telah mendahului dalam bentuk kirim doa maupun sedekah yang pahalanya diperuntukkan kepada mereka. Hal ini dikatakan saat acara Haul KH. Bahnan Abdul Halim seorang tokoh ulama yang mengembangkan ajaran islam di komplek masjid Al Ishlah kecamatan Pagelaran kabupaten Pringsewu di akhir tahun 70-an.
Abah Jadi menjelaskan bahwa amal baik yang dicontohkan seorang Guru atau Orang tua, lalu diamalkan kemudian oleh murid atau anak keturunannya akan menjadi sebab dikumpulkanya mereka semua di akherat kelak.
“Sambung getih [darah] karena nasab yang tanpa amal baik tidak bisa mempertemukan keluarga di akhirat. Tapi jika istikomah beramal baik walau tak sambung getih [ hanya hubungan murid dan guru-red], Insya Allah akan dikumpulkan oleh Allah.” Jelasnya di komplek makam keluarga di dusun Blitar Patoman Pagelaran, Ahad, 1 Januari 2023.
Lebih jauh Abah Jadi memaparkan seseorang akan masuk ke dalam surga Eden [ Jannatu Adn ] manakala memiliki amal salih.
Amal shalih seorang anak adalah dengan berbakti dan tidak mendurhakai orang tua. Apabila ia seorang murid maka dengan meneladani amaliyah gurunya. Begitu pula istri, anak, kerabat dan keturunan dapat beramal salih dengan cara menyambung tali silaturahmi.
“Sebagaimana yang difirmankan Allah Swt dalam Surat Ar-Ra’d Ayat 23 yang berbunyi: Jannātu ‘adniy yadkhulụnahā wa man ṣalaḥa min ābā`ihim wa azwājihim wa żurriyyātihim wal-malā`ikatu yadkhulụna ‘alaihim ming kulli bāb Artinya: (yaitu) surga ‘Adn yang mereka masuk ke dalamnya bersama-sama dengan orang-orang yang saleh dari bapak-bapaknya, isteri-isterinya dan anak cucunya, sedang malaikat-malaikat masuk ke tempat-tempat mereka dari semua pintu.” Tambahnya.
Oleh karena itu, Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ummah ini mengajak untuk melanjutkan segala amaliyah yang baik yang telah diwariskan oleh orang tua maupun guru dan ulama kita.
Haul Al Maghfurlah mbah Bahnan ini tidak hanya dihadiri oleh anak dan dzuriyahnya. Namun turut hadir sejumlah kiai dan tokoh NU yang pernah ngaji dan berjuang bersama mengembangkan Islam dan Jam’iyyah NU di wilayah Kabupaten Tanggamus dan Pringsewu yang kedua daerah ini dulunya masih bergabung dengan kabupaten Lampung Selatan[ junaSr]