NUPringsewu.or.id – BMTNU | Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Pringsewu Lampung, Melakukan Kunjungan kerja di Koprasi Simpan Pinjam Pembiyaan Syariah (KSPPS) yang sudah menggunakan metode Koprasi Modern dari awal berdiri pada Tahun 2019.
KSPPS BMT NU Pringsewu, yang terletak di Jln, Jendral Sudirman NO 335, RT 06, RW 01, Kelurahan Pringsewu Selatan, Kabupaten Pringsewu Lampung untuk diketahui Koperasi di Bumi Jejama Secancanan ialah baru KSPPS BMT NU Pringsewu tersebut, satu-satunya diantara Seratus Koprasi aktif yang ada di daerah memiliki arti bersama-sama saling bergandeng tangan, yang sudah memenuhi tiga pilar yaitu kelembagaan, usaha, dan keuangan sudah berbasis digital, (Koprasi Modern).
Dalam kunjungan Diskoperindag setempat pada, Rabu (11/24), Plt Kadis Sulistiyo Ningsih diwakili Kabid Koprasi, Debit Zuliyansyah didampingi Siti Maliah, Yekti Utami dan beberapa staf lainya disambut hangat dan penuh keakraban oleh Manager BMT NU Pringsewu, Kabul Muliarto yang dikenal Piawai dalam kegiatannya.
Berdasarkan, pantauwan Radarcybernusantara, tentulah tepat jalinan komunikasi kunjungan yang dilakukan mengacu pada Tugas pokok dan fungsi Diskoperindag meliputi sebagai, penyelenggaraan urusan pemerintahan di bidang perindustrian dan perdagangan ini.
Debit Zuliyansyah, selaku Kabid Koprasi mengungkapkan saat dimintai keterangan dimoment kunjungan di KSPPS BMT NU Pringsewu siang itu.
“Diskoprindag Pringsewu sangat mengapresiasi diantara lima macam koprasi yang kita ketahui, pertama koprasi produsen, koprasi konsumen, koprasi pemasaran, koprasi jasa, dan koprasi simpan pinjam ialah ini Koprasi Simpan Pinjam Pembiyaan BMT NU sendiri masuk di katagori yang kelima dan satu-satunya Koprasi yang ada di Primer Kabupaten, koprasi yang sudah menjalankan digitalisasi sistem tekhnologi mengacu kepada koprasi modern jadi ini patut kita banggakan dan pantas di tiru oleh koprasi lain tentunya harapan kita KSPPS BMT NU Pringsewu bisa menginisisasi koprasi-koprasi yang ada di daerah kita ini karena justru malah dari luar daerah seperti Tanggamus dan Pesawaran yang sudah study tiru,”ujar Debit Kabid koprasi Mewakili Plt Kadis.
Debit juga menjelaskan,” di Kabupaten Pringsewu ada 211 Koprasi terdaftar dalam data, namun koprasi yang aktif itu 50% nya saja kurang lebih 100 diantaranya yang aktif menyampaikan laporan,”terangnya.
Ditempat yang sama Kabul Muliarto, Manager KSPPS BMT NU Pringsewu menceritakan sejarah singkat awal berdirinya pada lima tahun silam dan memaparkan keunggulan Management BMT NU Pringsewu yang sudah di ikuti oleh 700 anggota, dan anggotanya tidak terpaku pada internal kelembagaan saja.
“berawal dari inisiasi rapat organisasi NU melihat belum adanya koprasi ataupun management keuangan internal jadi dianggap perlu meyiapkan wadah yang memgelola kebutuhan keuangan warga NU sendiri, dan kebetulan saya memiliki pengalaman pernah bekerja di koprasi mulai tahun 2010 s/d 2018 dan hingga saat ini anggota kita sudah ada 700 dan itupun tidak kita batasi dari kalangan internal NU saja, ya artinya diluar kelembagaan juga ada,”kata pria yang gemar mengenakan Blangkon itu.
Ia melanjutkan,” berbekal pengalaman saat itulah yang mendorong kita harus digitalisasi dari awal jika tidak, kita akan repot dikemudian hari,”terang Manager BMT NU Pringsewu tersebut.
Masih katanya,” hal yang kita tanam dalam KSPPS BMT NU Pringsewu ini mengacu pada pembukuannya itu ada empat sistem yaitu pertama, Core Sistem data yang tertanam di sistem nya, Kedua IBS Braneles, yang digunakan oleh marketing jadi mereka dalam menghimpun anggota sudah tidak ditulis tangan melainkan sudah menggunakan by digital semua dan Ketiga IBS Mobile, ini fungsinya ketika anggota mendownload aplikasi tersebut, mereka akan mengetahui seluruh keuangannya yang ada di BMT NU ini, hingga riwayat jika mereka ada Pembiayaan itupun akan tertera disitu dan menu ini adalah menu pokok yang memiliki menu tambahan seperti, kita anggota dapat memenuhi kebutuhan diantaranya pembayaran listrik, pembelian pulsa, pembayaran bpjs, pembelian token, hingga transfer ke semua bank,”tuturnya.
kemudian yang keempat lanjut Kabul,” VA (virtual account) kita Host to host
dengan Bank Muamalat, melalui aplikasi ini kita bisa mengeluarkan ke semua Bank dan bisa juga menerima dari semua Bank dengan cara ketika Bank menggunakan virtual account kita dan di Integrasikan dengan rekening anggota maka bisa menerima tranferan dari Bank tersebut,”sambungnya.
Masih kata Manager BMT NU Pringsewu,” Alhamdulillah sudah lima tahun berjalan kita sudah dua kali mendapat Sertifikat NIK yang di keluarkan oleh Kementrian Koprasi artinya menyatakan koprasi kami ini sehat, dan tentunya itu semua tak terlepas dari kami bekerja sama dengan Micro Finance Application Provider, PT USSI, Pinbuk Global Solusi rekanan dari Bandung, Jawa Barat Indonesia,”pungkasnya. | RBL /Ath*