Pringsewu. Menyikapi adanya sebagian golongan islam yang cenderung mudah mengkafirkan(takfiry) atas golongan selain mereka, Rektor Universitas Sains Al Quran(Unsiq) Jawa tengah Dr.Mukhotob Hamzah al Hafidz berpandangan karena sempitnya pemahaman golongan tersebut dalam menggali dan menafsiri ayat al quran maupun hadits
“Ibarat menggali sumur diperlukan peralatan seperti cangkul, linggis dan skop. Begitupun menggali hukum di dalam al Quran dan hadits mustahil tanpa seperangkat metodologi ilmiah dari Ulama yang kompeten.” Tegasnya saat mengisi kajian rutin Jihad (ngaji ahad) di Aula Gedung PCNU Pringsewu, 30/06/2019
Pentingnya pemahaman dan keahlian dalam istinbat hukum ini meniscayakan sikap wasathiyah(moderat) dalam beragama maupun dalam menjawab tantangan perubahan zaman yang makin cepat. Dengan sikap wasathiyah juga diharapkan menghindarkan pemahaman keagamaan yang cenderung radikal dan tekstual dengan dalih kembali ke al Quran dan Hadits
“Kalau mengambil hukum langsung dari Al Quran dan hadits, seperti menggali sumur tadi dengan kedua tangan kita. Itu lebih berbahaya akibatnya tangan terluka dan berdarah.” Sambungnya.
Ia mencontohkan akibat pemahaman sempit kelompok ini, wajah islam yang ramah dan penuh kasih terstigma menjadi kaku dan radikal. Ayat-ayat perang yang tidak relevan pada kondisi saat ini menjadi hujjah maraknya bom bunuh diri atas nama jihad.
“mereka lupa bahwa agama islam mengajarkan perdamaian, menebarkan salam. Saat selesai sholat kitapun selalu berdo’a Allohumma antas salam.”Tegasnya
Di tempat terpisah, Ketua umum Yayasan Al Asy’ariyah Kalibeber Wonosobo ini berkesempatan mengisi tausiyah Halal bi Halal dan melantik kepengurusan Ikmaal (Ikatan Mutakhorijin Al Asy’ariyah) wilayah Lampung masa bakti 2019-2023 di Pondok pesantren Tahfidzul Quran(PPTQ) Sirojul Munir desa Sripurnomo Kalirejo Lampung Tengah.
Nampak hadir pada kegiatan jihad pagi, Bupati Pringsewu KH.Sujadi Sadad yang juga Alumni Pondok Pesantren Al Asy’ariyah Wonosobo Jawa tengah, ketua PCNU Pringsewu H.Taufiqurrohim dan jajaranya bersama santri dan masyarakat.(JunaSr)