Pringsewu – Sudah menjadi sunnatullah jika sebuah perjuangan akan selalu menghadapi sebuah tantangan. Ada yang mendukung perjuangan namun tidak sedikit pula yang dengan segala macam cara menghalangi sebuah perjuangan.
“Kalau berjuang pasti ada yang senang dan juga ada yang tidak senang. Itu sudah Hukum alam,” Demikian penjelasan Mustasyar PCNU KH. Sujadi saat mengupas Tafsir Al Quran Surat Al Kautsar pada Ngaji Ahad Pagi atau Jihad Pagi di Gedung NU Kabupaten Pringsewu, Ahad (5/2/17).
Namun lanjutnya, rintangan dalam perjuangan tersebut tidak boleh menjadikan diri patah semangat dan pesimis. Optimisme harus terus dipupuk dengan terus berjuang sesuai keyakinan dan target yang akan dicapai.
“Jangan senang dan lupa daratan ketika dipuji dan jangan bersedih kati ketika dicaci maki. Kita harus yakin dengan perjuangan yang kita jalani,” tegasnya.
Dalam kesempatan tersebut Abah Sujadi, begitu Ia biasa disapa mengingatkan bahwa dalam perjuangan dengan berbagai bentuknya harus mengedepankan kerjasama dan kekompakan setiap elemen. Karena jika tidak ada soliditas maka akan mudah terprovokasi dan dan tercerai berai.
Mengutip maqolah Sahabat Ali Bin Abi Thalib RA, Abah Sujadi mengatakan bahwa kejahatan yang terorganisir akan dapat mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir. Ia juga memberikan salah satu langkah lainnya ketika ada pihak yang benci dengan perjuangan yang sedang dijalani yaitu dengan banyak bersholawat.
“Perbanyak shalawat seperti Shalawat untuk terhindar dari orang-orang yang mendzolimi kita,” katanya sembari menuliskan shalawat tersebut dipapan tulis dan mengijazahkannya kepada jamaah untuk dapat diamalkan.
Shalawat yang sudah sangat populer tersebut berisi tentang doa agar terhindar dari orang-orang yang senantiasa mendzolimi. Adapun lirik shalawat tersebut adalah “Allahumma Shalli Ala Sayyidina Muhammad Wa Asyghili Dzolimin Bi Dzolimin. Wa Akhrijna Min Bainihim Salimin. Wa Ala Alihi Wa Sahbihi Ajmain”. (Muhammad Faizin)