Metro – Wakil Sekretaris Jenderal PBNU H Abdul Munim DZ mengatakan, senjata paling ampuh dalam perjuangan adalah persatuan. Hal ini sudah dicontohkan oleh para pendiri NU dengan soliditas jamaah saat mendirikan Jamiyyah NU.
Ia mengingatkan kepada pengurus NU agar tetap satu barisan baik itu baris secara fisik maupun baris secara fikrah. Menurutnya, NU didirikan sebagai wadah untuk menyatukan dan membangkitkan fisik dan fikrah barisan ulama.
“Jangan sampai NU dibariskan orang lain,” tegasnya di depan peserta silaturahmi daerah (Silatda) Kader Penggerak NU di IAIM NU Metro, Selasa (28/3).
Fenomena jamaah NU yang sudah dibariskan oleh kelompok lain sudah mulai terlihat saat ini. Dengan menggelorakan semangat ukhuwah islamiyyah, umat Islam khususnya beberapa warga NU terpancing bergabung dengan kelompok lain yang memiliki motif terselubung, bubarnya NKRI.
“Awalnya ukhuwah Islamiyyah, namun setelah itu jadi ukhuwah kusiriyah alias kuda sama sang kusir. Warga NU jadi kuda, orang lain jadi kusirnya,” katanya diikuti senyum para peserta.
Ia mengajak pengurus dan seluruh jamaah NU untuk menyatukan barisan dan menyatukan rasa untuk terus mempertahankan NU dan NKRI.
“NKRI harga mati jangan jadi slogan. NKRI tidak bersyarat seperti yang gencar saat ini seperti NKRI bersyariat,” tegasnya. (Muhammad Faizin)