Setelah dikabarkan wafat pada Selasa pukul 04.17 waktu Makkah (6/8).
Kemudian kembali beredar kabar bahwa Mbah Moen akan dimakamkan di Ma’la, Makkah.
Dengan menanggapi kabar tersebut, menantu beliau KH Muhammad Musthofa Aqiel Siroj memberikan penjelasan soal pemakaman pengasuh Ponpes Al-Anwar ini, Selasa sore (6/8).
Kiai Musthofa bercerita “Beliau sering mengatakan begini, ayah saya meninggal hari Selasa, kakek saya meninggal hari Selasa, buyut saya meninggal hari Selasa.
Sehingga hari Selasa adalah hari wafatnya orang orang alim.”
“Semasa hidupnya, Mbah Moen sering sekali membaca manaqib. Namun, manaqib yang beliau baca bukan manaqib Syaikh Abdul Qodir Jailani seperti umumnya, melainkan manaqib Siti Khadijah.
Hampir setiap minggu beliau membacanya. Dan akhirnya, beliau akan di kebumikan di sisi makamnya Siti Khadijah di Ma’la, Makkah”.
“Sering kali beliau mengatakan bahwa banyak orang orang baik dimakamkan di Ma’la, Imam Nawawi Banten, Sayyid Alawi dan yang lainnya.
Beliau tidak meminta dimakamkan di Ma’la, tetapi sering sekali beliau bilang, orang-orang baik di makamkan di Ma’la.”
“Tadi pagi sempat ada perselisihan. Anak pertama beliau, Gus Ubab meminta di makamkan di Makkah, anak beliau Gus Najih meminta di makamkan di Indonesia, supaya santri dan alumni dapat dengan mudah berziarah”, tutur beliau.
Ketika Kang Muh diminta pendapat, beliau menjawab lebih baik dimakamkan di Makkah. Karena sebenarnya Mbah Moen itu hampir setiap tahun berangkat haji, beliau mendapatkan undangan haji dari Raja Saudi.
Namun pada tahun ini, tiba-tiba Mbah Moen meminta berangkat haji, berarti beliau di panggil oleh Allah, masa mau dibawa pulang lagi.
“Dikarenakan terjadi perbedaan pendapat, akhirnya permasalahan tersebut di serahkan kepada Sayyid Ahmad yang merupakan putra dari Sayyid Muhammad, dan Sayyid Muhammad adalah anak dari Sayyid Alawi yang juga merupakan guru dari KH Maimoen Zubair.
Sayyid Ahmad memberikan keputusan bahwa KH Maimoen Zubair lebih baik di makamkan di Makkah.
Akhirnya, beliau di makamkan di Samping sayyidah Khadijah dan Sayyid Muhammad”, tutur Kiai Musthofa.
Jadi, dulu guru saya pernah mengatakan kalau kita ini dicipta dari tanah tempat kita dikuburkan.
Misal, saya orang Gresik meninggal di Yaman dan dimakamkan disana, itu berarti saya dicipta dari tanah Yaman.
Nah, Mbah Moen— sapaan akrab Kyai Maimun Zubair, menurut informasi yang saya dapat beliau dikuburkan di Ma’la.. Pekuburan Ma’la terletak kurang lebih 1,5 km dari Masjidil Harom dan pekuburan Ma’la itu sangat istimewa.
Kenapa?
Karena di situ adalah juga tempat dimana Sayyidah Khadijah dan para sahabat dikuburkan.
Juga ada Qasim, putra Nabi ﷺ dan paman beliau, Abdul Muthollib..
Menurut Sayyid Muhammad Almaliki, kurang lebih ada sekitar 45 sahabat Nabi ﷺ yang dimakamkan di pemakaman Ma’la.
.
Salah satu keutamaan Ma’la adalah dalam hadis yang diriwayatkan Sayyidina Abdullah bin Mas’ud ra, Rasulullah ﷺ bersabda,
“Allah membangkitkan dari tempat ini (pemakaman Ma’la) dan seluruh tanah Harram 70.000 orang yang masuk surga tanpa hisab atau tanpa perhitungan dosa. Setiap orang dapat membawa 70.000 orang. Wajah mereka cerah dan bersinar bagaikan bulan purnama.” 🥀