Pesawaran, Sebagai manusia biasa yang tak luput dari dosa, sudah seharusnya kita terus berusaha untuk meminta ampun kepada Allah SWT. Selain meminta ampun kepada Allah, kita juga bisa mengharap syafaat Nabi Muhammad SAW dengan bershalawat agar nantinya diakui sebagai umatnya serta mendapatkan limpahan cinta darinya. Ketika kita dicintai oleh Nabi Muhammad SAW, maka syafaat akan mengalir kepada kita dan dosa pun dapat terampuni.
“Mengapa kita memeriahkan peringatan maulid Nabi SAW? Karena dosa kita banyak. Dengan memeriahkan Maulid Nabi SAW kita berharap syafaat beliau. Dengan banyak bershalawat kita berharap bisa mencintai dan dicintai oleh Rasulullah SAW,” kata salah satu pengurus Lembaga Dakwah PBNU Muhammad Nur Hayid pada Peringatan Maulid Nabi di Masjid Jami’ Nurul Huda Pejambon Negrikaton Kabupaten Pesawaran Lampung, Jumat (22/12) malam.
Mengambil maqalah ulama, Sekjen HIPSI Pusat yang akrab disapa Gus Hayid ini menegaskan bahwa seseorang akan dipengaruhi oleh orang yang bergaul dengannya. Ketika mencintai orang yang baik maka ia akan menjadi baik bersamanya.
“Almar’u ma’a man ahabbahu, seseorang itu akan beserta orang yang dicintai. Kita memeriahkan maulid Nabi SAW, kita bershoaawat atas Nabi karena kita cinta nabi SAW. Kalau kita mencintai Nabi SAW insyaallah kelak kita akan beserta beliau di surga,” tegas Gus Hayid yang sering mengisi acara religi di layar televisi nasional.
Namun, di era saat ini, tambah Pengurus Komisi Dakwah MUI Pusat ini, beberapa kelompok mulai mencoba menghilangkan amalan-amalan Nahdliyyin berupa shalawat dan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Mereka berdalih tidak ada dalilnya, kelompok ini mengajak kepada umat Islam untuk mengikuti aliran mereka serta menyalahkan pemahaman di luar mereka.
“Sekarang ini orang-orang yang suka menyalahkan dan membid’ahkan amalan-amalan kaum Nahdliyyn sudah masuk ke desa-desa, jangan sampai tergoda dengan mereka, sebab kalau sampai keluarga kita ada yang tergoda maka yang timbul bukan kenyamanan hidup dan keharmonisan keluarga tapi malah keresahan dan uring-uringan yang ada,” ingatnya.
Kehadiran Gus Hayid yang merupakan staf khusus Menaker juga dalam rangka doa bersama pembangunan pondok pesantren yang juga akan difungsikan sebagai Pusat Pendidikan dan Latihan (Pusdiklat) PCNU Kabupaten Pesawaran.
Hadir dalam acara tersebut, Ketua HIPSI Lampung H Abdul Karim, Rais Suriyah PCNU Pesawaran KH Ahmad Ma’shum Abror, Ketua Tanfidziyah PCNU Pesawaran Salamus Solikhin, dan segenap pengurus PCNU, lembaga dan banom NU Kabupaten Pesawaran. Hadir juga Kepala Desa Pejambon dan para kiai serta para ustadz setempat. (Muhammad Faizin). Foto : Kang Mahfudz