Malang.Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah Ploso Mojo Kediri Jawa timur KH Nurul Huda Jazuli merasa perihatin dimana di zaman akhir ini makin sedikit orang yang mau mendekati kyai dan ulama. Hal ini persis apa yang pernah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW bahwa akan datang suatu masa dimana manusia akan menjauh dari Ulama.
“Padahal orang yang menjauh dari Ulama kata nabi akan diberi tiga cobaan (semuanya), Allah akan memberikan kekuasaan kepada penguasa zalim, diambil keberkahan rizkinya, akan dikeluarkan dari dunia (meninggal) dalam keaadaan tidak beriman atau jauh dari harapan khusnul khotimah. “Kata kyai yang akrab disapa yai Huda saat mengisi tausiah di pondok pesantren An Nur 3 Bululawang Jawa Timur.13/06/2019.
Sebagaimana kisah orang saleh bernama Lukmanul Hakim saat menasehati anaknya agar selalu duduk dengan ulama sampai menyandingkan lututnya dengan lutut ulama. Sebab dengan begitu maka akan turun dari Allah Swt apa yang disebut Nuril Hikmah yang berarti perkataan yang mengarah pada kemuliaan, ada yang mengartikan pula hikmah itu perkataan yang cocok dengan kenyataan.
“Dawuh-dawuh Kyai merupakan Nuril Hikmah, seperti halnya Allah swt menghidupkan tanah yang kering, gersang kerontang dengan hujan yang deras.”Lanjutnya di acara Halal bi halal Alumni Al Falah Ploso wilayah Malang ini.
Yai Huda juga menekankan agar para santri meneruskan jejak perjuangan dan dakwah para kyai dan ulama pendahulunya. Seorang Gus (putra kyai) misalnya harus sejalur dengan visi misi ayahandanya dalam mengelola pesantren.
“Alhamdulillah saya sungguh bangga dengan pondok An Nur, luar biasa para penerusnya Mbah War ( KH. Anwar Nur- pendiri). Putra-putra yang patut menjadi contoh, sebab sak angel-angele gawe Pondok isih luwih gampang, dibandingne gawe penerusan (mempersiapkan generasi penerus).”Tukasnya.
Untuk itu ia berharap putra-putri kyai mampu mewarisi keteladanan dan perjuangan para leluhurnya. Sebab jumlah kyai dan Ulama yang saat ini makin berkurang dan banyak yang telah di panggil oleh Allah swt.
“Yang ditakutkan adalah para penerus tidak sesuai dengan para leluhurnya, alim juga tidak, sering meninggalkan shalat, tidak pernah sholat berjama´ah dan sebagainya.” lanjutnya.
Disamping itu yai Huda berpesan agar niat mendirikan pesantren bukan untuk tujuan materi dan mengejar dunia semata. Namun yang terpenting adalah mencari ridlo Allah dan barokah para guru.
“Membangun pondok itu bukan untuk mencari harta, uang, rizki mencari makan dsb, tapi untuk Nasyrul Ilmi(menebar ilmu),Al-Barokah Bi Aidil Mashayikh (Untuk mendapatkan keberkahan kita harus selalu dekat dengan para guru/ulama).” Pungkasnya.(zainuddinbad/junasr)