Pentingnya Pemahaman Agama secara Kontekstual

Bandar Lampung. Al Quran dan Hadits Nabi Muhammad SAW sebagai sumber primer hukum islam harus dipahami menyeluruh baik dari sisi teks maupun konteksnya. Ayat dan Hadits bila hanya dipahami secara tekstual justru dapat menyebabkan kegagalan pemahaman pada islam itu sendiri.
“Al Qur’an tidak turun diruang hampa. Ketetapan dalam Al Quran maupun Hadits adalah proses dari interaksi Nabi dengan kondisi sosial dan budaya bangsa Arab pada waktu itu.”Kata Profesor Nadirsyah Hosen saat Ngaji Kebangsaan di Masjid Agung Al Furqon Bandar Lampung(8/11)

Karena turunya suatu Ayat dan Hadits amat berkaitan dengan konteks yang melingkupinya lanjutnya, maka ketetapan Ulama dalam mengambil hukum berpotensi tidak sama antara madzhab satu dengan lainya.
“Al Quran dan Hadits dari dulu ya satu ya sama, yang berbeda ekspresi keberagamaanya. Maka beda madzhab itu biasa. Buktinya saat kita Ibadah Haji, ada macam-macam ekspresi ibadah, ada yang bersedekap tapi ada juga yang melepas tanganya saat sholat.”Imbuh Rois Syuriah Pengurus Cabang Istimewa (PCI)NU untuk Australia dan Newzealand ini.

Untuk itu lanjut penulis buku Islam Yes, Khilafah No ini berharap kepada warga NU di bumi Tapis Berseri, agar menyikapi persoalan agama harus dengan hati-hati dengan mendasarkan pada kaidah-kaidah hukum dan manhaj para Ulama yang mu’tabaroh disertai perspektif keagamaan yang luas.
“Makanya memahami teks ayat maupun hadits jangan lepas dari konteksnya dipahami dulu Tarih Tasyri’nya(sejarah ketetapan hukum), Maqosidus syari’ah(tujuan syareat) nya juga. Supaya kita tidak terjebak pada pemikiran sempit, mudah menuduh pihak yang berbeda”Pungkasnya.

Nampak hadir pada kegiatan bertema Islam moderat-Islam Nusantara dengan fokus bahasan masa depan Indonesia dan isu tantangan kekinian, Wakil Rois Syuriah PBNU, KH.Ahmad Ishomudin, Rois Syuriah PWNU Lampung, KH.Muhsin Abdillah, Ketua PWNU Lampung, Prof. M.Mukri beserta jajaranya, ketua MUI Lampung, KH.Khairudin Tahmid, akademisi, mahasiswa serta para santri perwakilan pondok pesantren.

Selain Ngaji Kebangsaan di masjid Al Furqon, Beberapa titik kegiatan di Bandar Lampung di hari yang sama juga dihadiri oleh pria yang akrab disapa gus Nadir ini.

Diantaranya : sebagai pembicara seminar internasional yang digelar Fakultas Syari’ah Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung sekaligus memperingati 50 tahun berdirinya  fakultas setempat. Di lanjutkan menyambangi Rumah Ideologi Klasika dan berdiskusi dengan tema kepemudaan dan dinamika media sosial.(JunaSr)

About Admin

Istiqomah dalam Berkhidmah

Check Also

KH. Marzuqi Mustamar Bakal Hadir Di Pringsewu Lampung

NUPringsewu | Dr. K.H. Marzuqi Mustamar, M.Ag. adalah Pimpinan Pondok Pesantren Sabiilul Rosyad, Kota Malang, …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *