PCNU Pringsewu Istiqomah dalam Berkhidmah
Pringsewu, nuonline. Pengajian kitab tafsir jalalain oleh KH. Sujadi Saddat sudah memasuki khatam juz 9. Pengajian yang dilakukan secara daring melalui aplikasi zoom meeting tersebut diikuti oleh sebagian besar masyarakat Kabupaten Pringsewu yang berasal dari berbagai kalangan. Pada pembahasan khatam Juz 9 ini, Bupati Pringsewu membahas tentang hikmah Al Anfal ayat 36-40 mengenai balasan bagi orang kafir yang menggunakan hartanya untuk menghalang-halangi jalan ke Allah SWT dan mengingatkan kepada masyarakat untuk ucap syukur.
اِنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ لِيَصُدُّوْا عَنْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗفَسَيُنْفِقُوْنَهَا ثُمَّ تَكُوْنُ عَلَيْهِمْ حَسْرَةً ثُمَّ يُغْلَبُوْنَ ەۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِلٰى جَهَنَّمَ يُحْشَرُوْنَۙ
Sesungguhnya orang-orang yang kafir itu, menginfakkan harta mereka untuk menghalang-halangi (orang) dari jalan Allah. Mereka akan (terus) menginfakkan harta itu, kemudian mereka akan menyesal sendiri, dan akhirnya mereka akan dikalahkan. Ke dalam neraka Jahanamlah orang-orang kafir itu akan dikumpulkan, (QS Al Anfal: 36)
Sejatinya, orang-orang akan memperjuangkan hingga menginfaqan hartanya untuk sebuah perjuangan kelompoknya. Begitu pula bagi orang-orang kafir yang menghalangi jalan dakwah Rasulullah SAW. Mereka (orang kafir) menggunakan hartanya untuk mencegah kebaikan (Sabilillah). Berlaku juga sebaliknya, Orang mukmin yang memperjuangkan agamanya, maka akan dikumpulkan ke surga Allah, jannatu na’im. Allah akan memperjelas, memisahkan, membedakan, dan merinci mana perkara yang jelek atau mana yang kafir dari perkara yang baik yaitu orang-orang mukmin.
لِيَمِيْزَ اللّٰهُ الْخَبِيْثَ مِنَ الطَّيِّبِ وَيَجْعَلَ الْخَبِيْثَ بَعْضَهٗ عَلٰى بَعْضٍ فَيَرْكُمَهٗ جَمِيْعًا فَيَجْعَلَهٗ فِيْ جَهَنَّمَۗ اُولٰۤىِٕكَ هُمُ الْخٰسِرُوْنَ ࣖ .
agar Allah memisahkan (golongan) yang buruk dari yang baik dan menjadikan (golongan) yang buruk itu sebagiannya di atas yang lain, lalu kesemuanya ditumpukkan-Nya, dan dimasukkan-Nya ke dalam neraka Jahanam. Mereka itulah orang-orang yang rugi. (QS Al Anfal: 37)
Maksud dari orang yang rugi adalah orang kafir yang menggunakan hartanya untuk menghalangi dakwah orang mukmin. Maka Allah SWT akan merinci orang-orang tersebut dan diberikan hukuman sesuai dengan apa yang mereka lakukan. Namun, apabila orang kafir mau berbaiat kepada Nabi Muhammad untuk taat dan mengikuti maka Allah SWT akan berikan ampunan.
قُلْ لِّلَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِنْ يَّنْتَهُوْا يُغْفَرْ لَهُمْ مَّا قَدْ سَلَفَۚ وَاِنْ يَّعُوْدُوْا فَقَدْ مَضَتْ سُنَّتُ الْاَوَّلِيْنَ .
Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu (Abu Sufyan dan kawan-kawannya), “Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang telah lalu; dan jika mereka kembali lagi (memerangi Nabi) sungguh, berlaku (kepada mereka) sunnah (Allah terhadap) orang-orang dahulu (dibinasakan).” (QS Al Anfal: 38)
KH. Sujadi mengatakan bahwa bisa mengikuti pengajian kitab tafsir jalalain karangan syekh Al-Imam Jalal al-Din Al-Mahalli dan Syekh Al-Imam Jalal al-Din Al-Suyuthi merupakan nikmat dari Allah, tidak sedikit di waktu subuh seperi ini orang-orang masih tidur tetapi Para jamaah pengajian secara virtual ini diberi kesehatan, kekuatan dan istiqomah sehingga dapat mengikuti pengajian.
وَاِنْ تَوَلَّوْا فَاعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ مَوْلٰىكُمْ ۗنِعْمَ الْمَوْلٰى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ .
Dan jika mereka berpaling, maka ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah pelindungmu. Dia adalah sebaik-baik pelindung dan sebaik-baik penolong.
Kemudian secara bersama-sama membaca Al Anfal ayat 40 sebelum memasuki juz 10.
Pengajian setiap ba’da subuh itu di ikuti dari berbagai kalangan melalui aplikasi zoom, mulai dari jamaah Nahdliyin, pejabat pemerintah kabupaten Pringsewu, hingga masyarakat umum. Selain melalui zoom, pengajian juga disiarkan secara live melalui halaman Facebook kanal Radio Nada Ummat / Radio Streming NU Pringsewu dan Aplikasi Radio NU. Selain itu juga disiarkan melalui Youtube NU Pringsewu Channel.
Kontributor : Hasbi Athoillah
Editor : Nuri RC
