Pringsewu, nuonline. Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) Kabupaten Pringsewu mendelegasikan dua peserta pada acara Indonesian Student Conference (ISC) 2021 dalam rangka memperingati International Youth Day. Acara tersebut diselenggarakan oleh Pimpinan Pusat IPPNU yang bekerja sama dengan Pusat Kajian Jaminan Sosial (PKJS) Universitas Indonesia pada Sabtu, 21 Agustus 2021. Kader tersebut adalah Nila Amalia Nabila yang berasal dari Pagelaran dan Meliana Oktavia yang berasal dari Pringsewu.
Indonesian Students Conference (ISC) merupakan ajang kompetisi bagi pelajar dan mahasiswa yang mengusung tema mengenai Percepatan Sustainable development program (SDGs) melalui EduTech. Adapun isu yang diangkat dalam ISC 2021 yaitu tentang inklusifitas, konsumsi tembakau, dan perdamaian. Seperti yang sudah kita ketahui bahwa SDGs merupakan rumusan tujuan mulia yang disepakati negara-negara di seluruh dunia.
Kedua kader Pringsewu, Bila dan Meli, memilih tema essai tentang pentingnya menekan peningkatan konsumsi rokok pada usia remaja melalui media sosial. Tema tersebut diambil karena dirasa sangat relevan dengan kondisi masyarakat sekarang ini. Banyak remaja yang sudah menetapkan rokok sebagai gaya hidupnya tanpa mengedepankan bahayanya di masa depan. Padahal, teknologi informasi saat ini sudah sangat terbuka sehingga perlu ada pendekatan untuk mengedukasi remaja mengenai bahaya rokok bagi kesehatan remaja.
Acara tersebut menghadirkan Dr. Dino Patti Djalal, M.A, yang merupakan founder FPCI dan merupakan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat periode 2010-2013. Dr. Dino hadir sebagai Keynote speaker dalam sesi panel konferensi tersebut. Dalam pemaparannya, Dr. Dino menggambarkan situasi terkini mengenai kondisi Indonesia mulai dari budaya, hingga kondisi geopolitik dunia. Dr. Dino juga memberikan tantangan bagi peserta ISC 2021 untuk menuliskan beberapa gagasannya mengenai isu-isu terkini kepada Indonesia di masa yang akan datang.
Nurul Hidayatul Ummah, Ketua Pimpinan Pusat IPPNU mengungkapkan bahwa saat ini remaja perlu meningkatkan kewaspadaannya mengenai isu-isu terkait, salahsatunya adalah mengenai SDGs ini. Terdapat tujuhbelas poin yang terdapat di SDGs. Contohnya adalah Education/pendidikan yang memang bidangnya pelajar dan mahasiswa.
“Dengan adanya Konferensi ini, kami memberikan wadah bagi pelajar dan mahasiswa untuk bertukar ide dan gagasan berdasarkan keilmuan sehingga mereka bisa bereksplorasi secara ilmiah dimana hal ini dapat berdampak besar bagi masa depan Indonesia” tambah Rekanita Nurul.
Selanjutnya, Acara dibuka oleh KH. Ahmad Helmy Faishal Zainy, Sekjend PBNU. Dalam sambutannya, Kyai Helmy mengucapkan beberapa pesan dan ucapan rasa bangga kepada kader masa depan Nahdlatul Ulama.
Ketua Pimpinan Cabang IPNU Kabupaten Pringsewu, Khoirul Aziz, juga mengungkapkan rasa bangganya terhadap kader melalui tim redaksi karena keberanian kader Pringsewu untuk mengikuti ajang nasional ini.
“yang namanya Pelajar itu memang harus berani untuk mengungkapkan gagasannya. Dengan adanya kader yang mengikuti kompetisi ini, diharapkan yang lainnya juga termotivasi untuk mengikuti perlombaan yang lain. Hal ini penting untuk bekal masa depan para kader, hasil belakangan, yang penting usaha” Ujar laki-laki yang kerap disapa Rekan Aziz itu.
Setelah pembukaan, acara di lanjutkan dengan 2 sesi panel. Adapun panel pertama diisi oleh Inayah Wulandari (Pendiri Organisasi Positive Movement dan Putri Gus Dur, Presiden RI ke empat), dan Judi Wahjudin ( Direktur Pengembangan Tenaga dan Lembaga Kebudayaan, Kementerian pendidikan dan kebudayaan RI). Sedangkan panel ke 2 diisi oleh Setyo Budiantoro (Sekretariat SDGs) dan Margianta S.J.D (Indonesian Youth Council for Tobacco Control) dan Nurul Hidayatul Ummah (Pimpinan Pusat IPPNU).
Kontributor : Nuri Resti C