Pringsewu – Mustasyar PCNU Kota Metro Lampung KH Fachrudin Hudan mengingatkan pada saat ini seluruh ummat Islam agar senantiasa dapat menyikapi perubahan zaman dengan hati-hati. Ia mengharapkan agar dapat menyikapi permasalahan yang berkembang dengan kewaspadaan.
“Jangan asal-asalan dalam mengikuti pemberitaan yang beredar. Jangan mudah mengikuti sesuatu yang sedang ramai dikabarkan oleh media pemberitaan. Ambillah pemahaman dengan menelaah terlebih dahulu keabsahannya. Jangan asal ikut orang lain,” jelasnya saat mengisi pengajian di Desa Kresnomulyo Pringsewu, Ahad (26/2/17).
Kondisi ketidakjelasan sebuah informasi ini juga diperkeruh oleh tokoh yang terkadang mengeluarkan pernyataan yang cenderung kontroversial sehingga permasalahan tidak menemukan solusi malah melebar.
Semua tokoh yang muncul di pemberitaan khususnya di layar televisi tidaklah memiliki pemahaman yang komprehensif terhadap suatu masalah. Ada juga diantara tokoh seperti para ustadz dan dai di televisi banyak yang baru belajar agama. Namun karena keartisannya, mereka didaulat menjadi ustadz.
Apalagi terkait paham-paham Islam transnasional yang saat ini sedang gencar-gencarnya menyebarkan ajarannya, Kiai Pemilik Rumah Makan Sate Sidodadi ini mengajak para orang tua untuk waspada dan mengarahkan putera puterinya agar tidak terjerumus.
“Didik anak-anak kita dengan baik. Tanamkan pada diri mereka agar tidak mudah goyah dan tergiur dengan ajaran atau paham baru yang menyesatkan,” katanya.
Salah satu hal yang perlu diingatkan kepada para generasi muda saat ini adalah untuk lebih selektif dalam memilih organisasi keagamaan sebagai wadah mereka berdakwah. “Ikuti organisasi keagamaan yang jelas membawa kemaslahatan bagi umat,” tegasnya.
Salah satunya adalah Nahdlatul Ulama sebagai organisasi yang terus mengedepankan kemaslahatan ummat dengan tidak secara gegabah memberikan fatwa yang mengarahkan warganya untuk bertindak berlebih-lebihan. Salah satu contohnya adalah prinsip NU yang menyatakan bahwa Indonesia adalah Final dan Pancasila adalah dasar negara.
“Islam itu mudah dan tidak sulit. Yang mempersulit adalah diri kita sendiri,” pungkasnya. (Muhammad Faizin)