Pringsewu, Sebagai mahluq yang diciptakan oleh Allah SWT dengan tujuan menyembah-Nya, sudah seharusnya manusia menaati segala perintah dan menjauhi larangan-Nya. Dalam Kitab Bidayatul Hidayah karya Imam Al Ghazali disebutkan bahwa Perintah Allah SWT dibagi menjadi dua jenis yaitu Perintah Fardhu dan Perintah Sunnah.
Dengan menjalankan perintah Fardhu dari Allah maka keselamatan akan diraih oleh manusia dan dengan mejalankan perintah sunnah maka manusia akan diangkat derajatnya oleh Allah SWT.Inilah yang dijelaskan oleh Mustasyar PCNU Pringsewu KH Anwar Zuhdi saat menjelaskan Bab Taat dalam Kitab tersebut didepan Jamaah Ngaji Ahad Pagi (Jihad Pagi) di Aula Gedung NU Pringsewu, Ahad (10/9/17).
“Perintah Fardhu diibaratkan seperti modal utama dalam berdagang dan Perintah Sunnah adalah Keuntungan dari berdagang itu sendiri,” jelasnya
Jadi menurutnya bila ingin hidup tenang maka harus memiliki modal berupa ketaatan kepada perintah fardhu. Dan jika ingin mendapatkan keuntungan di dalam kehidupan maka sering-seringlah melakukan kesunnahan. “Kalau tidak dapat mengolah modal dengan baik maka bisa dipastikan manusia akan mengalami kebangkrutan dalam hidupnya,” tegasnya.
Kiai yang biasa disapa dengan Abah Anwar ini menambahkan bahwa manusia yang taat dan menjalankan perintah Allah maka Allahpun akan memberikan keberkahan hidup dan menjaganya dari hal-hal yang mengarah kepada laranganNya.
“Mereka akan dijaga pendengaran, penglihatan, lisan, tangan dan kaki mereka baik siang maupun malam dan mendapatkan cinta serta kasihsayang Allah,” jelasnya seraya menegaskan bahwa Allah juga akan memberikan rezeki yang halal dalam kehidupan hamba yang taat ini.
Kemampuan untuk taat kepada Allah juga membutuhkan niat dan keteguham hati karena ketaatan ini memerlukan keistiqomahan dalam menjalaninya. “Kita ini harus dipaksa untuk beribadah. Kalau tidak dipaksa untuk ibadah, biasanya sifat malas yang muncul. Kita sendiri yang harus mengatur hati kita,” ingatnya. (Muhammad Faizin).