METRO – Kondisi silang pendapat tentang kepemimpinan yang sekarang ini terjadi di tengah-tengah masyarakat harus dapat disikapi dengan pikiran jernih oleh umat Islam, khususnya warga jam’iyyah NU.
Ketua PWNU Provinsi Lampung KH Sholeh Baijuri mengatakan, kondisi gaduh saat ini sudah dimanfaatkan sekelompok orang untuk kepentingan mereka, di antaranya memobilisasi warga NU untuk mendukung niatan untuk mewujudkan negara dan sistem kepemimpinan dengan model yang mereka kehendaki.
Oleh karena itu, ia mengajak kepada warga NU menyikapi dengan hati-hati, berpikir secara jernih menghadapi berbagai macam informasi yang saat ini mudah sekali diakses melalui media sosial.
“Kelompok Islam ‘sumbu pendek’ menyeret-nyeret umat Islam ke arah perpecahan. Kelompok ini sangat mengancam dan dengan gampang menfitnah dengan menyebarkan hoax,” katanya saat memberikan sambutan pada Silaturahmi Daerah (SILATDA) Alumni Pendidikan Kader Penggerak NU lampung di IAIM Metro, Selasa (28/3).
Menurutnya, jam’iyyah NU sudah terbukti memiliki komitmen tinggi dalam menjaga dan merawat keutuhan NKRI. Sebaliknya, dengan slogan kembali kepada Al-Qur’an dan sunnah, lanjutnya, kelompok ini dengan getol mempengaruhi umat Islam untuk mengganti NKRI dengan sistem negara versi mereka.
Slogan yang terlihat sangat Islami sekali itu, menurutnya, diperlukan pemahaman yang komprehensif dengan berbagai macam disiplin ilmu agama yang diperlukan dalam memahami Qur’an dan hadits.
Ia menjelaskan bahwa selain Al-Qur’an dan hadits diperlukan aspek lain seperti ijma dan qiyas serta keilmuan yang silsilahnya jelas. “Kesahihan dan silsilah keilmuan ulama NU nyambung dengan Rasulullah SAW,” tambahnya. (Muhammad Faizin)