Bandar Lampung. Dalam upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan industri kreatif masyarakat , Dinas Perindustrian Propinsi Lampung menyelenggarakan pelatihan Berbahan Baku Tanah Liat (Batu Bata Ekspose) selama dua hari ( 14-16 Agustus 2018)
Pelatihan berbasis keahlian dan ketrampilan ini disambut baik dan antusias oleh para peserta. Tak terkecuali empat orang kader Ansor dari Ormas NU kabupaten Pringsewu.
“Tidak hanya teori dan motivasi pengembangan diri, peserta juga mendapatkan bimbingan langsung praktek proses pembuatan Bata Ekspose dari awal hingga finishing.” Terang Eko Suwanto mewakili rekanya saat mengikuti Pelatihan.
Bata ekspose adalah bata penyusun dinding yang dibiarkan polos tanpa plester dan aci. Dengan begitu, akan terekspos karakter bata, baik berupa warna, tekstur dan bentuknya.Hal ini bisa diperoleh karena material dari tanah liat ini, jika di ekspos dengan susunan yang benar dan rapi, akan menambah kesan indah dan natural pada interior suatu bangunan.
Bata ekspose merupakan satu dari banyak varian dari batu bata. Beberapa desa di kabupaten Pringsewu juga telah berhasil menjadi sentra batu bata berkwalitas bagus seperti desa Fajar Agung Barat kecamatan Pringsewu, Margodadi Ambarawa. “Potensi industri berbahan baku tanah liat ini cukup prospek baik di kabupaten Pringsewu maupun di Lampung pada umumnya. Maka dengan adanya pelatihan dari Disperindag propinsi, diharapkan masyarakat terdorong sehingga kwalitas produksi meningkat.”Imbuh Manvangati selaku pendamping dari Kelompok Industri Kecil dan Menengah(KIKM) Pringsewu.
Kegiatan ini diikuti oleh Paguyuban pengrajin batu bata dari kabupaten Pringsewu, Pesawaran,Kota Bandar Lampung dan Lampung Selatan. Menghadirkan narasumber dari Bandung, Yogyakarta dan Bangka Belitung.(JunaSr)