Bahaya, Bila Kencing Sambil Berdiri

Pringsewu. Islam telah mengatur berbagai aspek hidup manusia, dari mulai bangun tidur sampai tidur lagi. Baik dalam persoalan Ibadah lebih-lebih aspek sosial, ekonomi, politik maupun budaya dan etika/moral (adabiyah). Pun dalam hal bersuci, Thoharoh.Islam sangat mencermati hal ini sehingga dalam pandangan Fiqh, kajian Thoharoh menjadi ‘pintu masuk’ dalam hampir semua kitab kuning madzhab syafii.

Seperti yang termaktub dalam kitab Bidayatul Hidayah karangan Imam al Ghozali salah satu cendekiawan muslim yang bermadzhab syafii menyebut, hendaknya hati-hati ketika buang air kecil atau berhadats dan usahakan untuk tidak sambil berdiri.
“Wa la tabul Qoiman, jangan kencing berdiri. Sebab najis bisa saja tercecer ke pakaian kita sehingga menyebabkan tidak sah sholat kita. Dan berdoalah ketika selesai atau keluar toilet.”Demikian penjelasan kitab Bidayatul Hidayah oleh KH.Anwar Zuhdi saat mengisi Ngaji Ahad(Jihad) Pagi, Ahad(23/9).

Tidak hanya berdampak pada tidak sahnya sholat seseorang, cara kencing yang tidak benar dan hati-hati lanjutnya juga berakibat orang tersebut mendapatkan siksa di alam kubur.
“Sebagaimana pesan Nabi, Aktsaru adzabil Qobri fil baul.kebanyakan siksa kubur karena masalah kencing. Maka dalam kitab ini dianjurkan untuk jongkok, menyiram tiga kali, dan menuntaskanya dengan mengurut dan berdehem tiga kali.” Lanjut kyai humoris yang akrab disapa Abah Anwar.

Untuk itu Abah Anwar berpesan bahwa adabiyah dalam hal ibadah maupun muamalah merupakan kesunahan yang baik dan dapat menyempurnakan ibadah seseorang serta menyelamatkanya diakhirat kelak. Ia pun memberika.n tips agar selamat dari siksa kubur mengutip ulama ahli Hadits Abu Laits.
“Lakukan Empat hal ini, Sholat lima waktu, Jujur, baca Al Quran dan perbanyak membaca Tasybih.Dan Hindarilah Empat hal juga yaitu: Berdusta, Khianat, Adu domba dan Kencing Berdiri.”Pungkasnya. (JunaSr)

About Admin

Istiqomah dalam Berkhidmah

Check Also

Khatam Juz 9 Tafsir Jalalain, KH Sujadi Ajak Syukuri Nikmat dari Allah SWT

Pringsewu, nuonline. Pengajian kitab tafsir jalalain oleh KH. Sujadi Saddat sudah memasuki khatam juz 9. …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *