PRINGSEWU – Saat menjadi penceramah dalam peringatan ke-40 hari wafatnya KH. Hasyim Muzadi di Ambarawa Pringsewu (29/4), KH. Khairudin Tahmid menyampaikan beberapa kenangan pribadi dengan almarhum sekaligus mengupas pemikiran, pesan, dan nasehat sang Guru Bangsa yang juga pernah menjadi Ketum PBNU pasca Gus Dur.
“Pesan Kyai Hasyim, mengurus NU harus mampu melaksanakan tiga hal; istiqomah, ikhlas dan jangan mutungan (ngambek / putus asa, red),” Papar Wakil Rois Syuriah PWNU Lampung disambut para hadirin.
NU selama kepemimpinan KH. Hasyim Muzadi telah berhasil menjadi rujukan dunia Internasional disebabkan Islam di Indonesia yang mayoritas Nahdliyin ini terbukti menampilkan karakteristik Islam yang damai, moderat, dan anti radikalisme.
“Kyai Hasyim tidak hanya piawai menjelaskan Islam yang Rahmatan Lil Alamin, namun beliau juga yang mempromosikan Indonesia sebagai contoh keharmonisan antara Islam dan Kebhinnekaan,” jelas Ketua MUI Lampung ini bersemangat.
Lebih jauh, kyai yang menyebut dirinya ‘berbobot’ sebab posturnya yang subur ini mengajak, dalam meneruskan hidmah atau berjuang di NU, Insya Allah orang yang ikhlas, istiqomah dan tidak berputus asa akan mendapat tiga keberuntungan.
“Yang pertama akan mendapat Fadilah, kelebihan, dan keutamaaan. Disaat tak mampu ada yang membantu, saat kekurangan, dan kesulitan ada yang ikut meringankan beban. Yang kedua Maunah, pertolongan dari Allah yang tidak disangkanya, dan yang ketiga akan mendapat Karomah atau kemulyaan. Baik kemulyaan saat hidup maupun setelah wafat, akan selalu didoakan dan dicintai ummatnya,” pungkasnya. (fat/ind)