NUPringsewu.or.id – Bandung Baru | PP. Roudlotul Qur’an Pekon Bandungbaru yang diasuh oleh Kyai Miftakhudin dan Bu Nyai Marwiah hari ini adakan hajat besar yakni Harlah yang ke 10 dan Khotmil Qur’an Bil Hifdzi yang di isi Mauidloh Hasanah oleh Rais ‘Aali JATMAN, KH. Achmad Chalwani Nawawi dengan menceritakan sejarah Pangeran Diponegoro dan Raden Ajeng Kartini. Dikisahkan beliau, bahwa keduanya merupakan sosok santri pejuang kemerdekaan bangsa indonesia. Walaupun sejarah tidak menyebutkan sosok santri dari keduanya, tetapi dapat digali lebih dalam siapa kedua nya. Itulah sebagai gambaran sejarah, dimana orang tua wajib memondokkan anak nya di pesantren yang benar-benar pesantren Ahli Sunnah Wal Jamaah. (Selasa, 24 Desember 2024)
Mengutip Tausiyah KH. Mahrus Pondok Pesantren Lirboyo Kediri Jawa Timur. Beliau berkata “Seorang anak jika masih tetap dididik atau bersanding dengan orang tuanya, tidak akan mandiri. Sedangkan seorang anak jika sejak dini sudah di pondokkan, akan menjadi anak yang mandiri”. Tegas Kyai Chalwani.
KH. Chalwani Nawawi, Pengasuh Pondok Pesantren Annawawi Berjan, Purworejo, Jawa Tengah sekaligus sebagai Mursyid Toriqoh Qodariyah Wan Naqsabandiyah menjelaskan sejarah perjuangan Pangeran Diponegoro melawan Belanda sehingga pihak Belanda mengalami kebangkrutan, pangeran Diponegoro lahir di Dusun Tegalrejo, Kecamatan Tegalrejo, Yogyakarta, dengan nama lengkap ‘KH. Kanjeng Bendoro Raden Mas Ontowiryo Abdul Hamid Mustahal Heru Cokro Senopati Ingalogo Sayyidin Panotogomo Amirul Mukminin Taifatulloh Tanah Jawi Pengetan Diponegoro Pahlawan Gua Slarong’. Beliau mondok di Tegalsari Jetis Ponorogo menjadi santri Kyai Hasan Besari dan Kyai Nursodiq dan dengan banyak kyai lainnya.
Berkaitan dengan Khotmil Qur’an 30 Juz di Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an, dikisahkan beliau Nabi Muhammad SAW, bahwa kedua cucu Nabi yakni Hasan dan Husain ketika diajarkan membaca Al-Quran oleh Zaid bin Tsabit, Nabi Muhammad sangat senang sekali ketika mendengar kedua cucu tercinta nya dapat membaca Surat Alfatihah dengan benar. Tidak menunggu lama, sebagai rasa syukur beliau memberikan kambing satu kandang kepada Zaid bin Tsabit.
Kisah tersebut sebagai perumpamaan zaman sekarang ketika wali santri sudah pasrahkan anaknya kepada seorang kyai di Pondok Pesantren harus rela dan tanpa paksaan memberikan hadiah sebagai ucapan terimakasih kepada kyai yang telah mendidik sampai Khatam Al-Qur’an.
“Zaman Nabi Muhammad, beliau memberikan Kambing 1 kandang kepada Zaid bin Tsabit karena telah mengajarkan kedua cucunya membaca Al-Quran sehingga fasih membaca Surat Al-Fatihah, tapi kalau sekarang minimal wali santri ngasih ikan 1 kolam”. Canda Kyai Halwani.
Mauidloh Hasanah dalam rangka Khotmil Qur’an dan Harlah yang ke-10 di sampaikan oleh Kyai Chalwani di Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an, Pekon Bandung Baru, Kecamatan Adiluwih, Kabupaten Pringsewu dihadiri ribuan jamaah dari berbagai wilayah di Kabupaten Pringsewu. Tampak hadir dari Pemerintah Kabupaten Pringsewu, Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Kabupaten Pringsewu Hipni, S.E., M.M., mewakili Pj. Bupati Pringsewu, Camat Adiluwih, Kepala Pekon Bandung Baru, Pengurus PAC Adiluwih, Pengasuh Pondok Pesantren Se-Kabupaten Pringsewu, Banser, Ansor, Muslimat, Fatayat dan wali santri.
Kyai Miftakhudin selaku pengasuh Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an menyampaikan terimasih kepada seluruh wali santri, panitia dan warga sekitar yang telah membantu suksesnya acara Khotmil Qur’an dan Harlah ke-10.
“Tahun ini Pondok Pesantren Roudlotul Qur’an laksanakan Tasyakuran Khotmil Qur’an 30 juz Bil Hifdzi, 30 jus Binnadzri dan juz 30 Bil Hifdzi. Tentunya, saya ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu suksesnya acara ini, hanya Allah yang bisa membalas semua nya. Semoga santri yang Khataman dapat menjaga hafalannya dan bermanfaat”. Harapnya.
Penjabat Bupati Pringsewu Dr. Marindo Kurniawan, S.T., M.M., melalui Staf Ahli Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik, Hipni, S.E., M.M., yang menghadiri kegiatan tersebut menyampaikan apresiasi dan harapan mendalam atas peran strategis pondok pesantren dalam membangun karakter generasi Islami. (Ath)