Way Kanan,Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIT Al-Hikmah Pisang Baru Bumi Agung Kabupaten Way Kanan, Lampung, meluncurkan Aswaja Center di kampus setempat, Senin (11/3).
Ketua STIT Al Hikmah sekaligus inisiator Aswaja Center STIT Al-Hikmah, H Aly Murtadhlo mengatakan Aswaja Center merupakan wadah untuk menampung aspirasi hasil diskusi ilmiah mahasiswa dan kader NU di Way Kanan dan sekitarnya.
“Gagasan ini lahir dari hasil koordinasi dengan sahabat-sahabat di Jakarta dan Pulau Jawa serta PWNU Lampung, mengingat kampus merupakan komunitas akademik, dan kita tergugah untuk memberikan pengabdian sebagai warga Nahdliyin,” ungkap Aly.
Salah satu program perdananya adalah menghimpun catatan-catatan kecil diskusi rutinan dan dijadikan buku khutbah Jumat Maju dan Berdaya Saing yang diperuntukkan untuk khatib-khatib di Way Kanan dan sekitarnya.
Ketua pengawas BPRS Bank Syariah Way Kanan tersebut menambahkan buku khutbah Maju dan Berdaya Saing memuat pokok-pokok uraian materi yang aktual, faktual, kontemporer dan komferehensif. Buku khutbah ini disusun sebagai sarana atau media yang efektif untuk memberikan bimbingan dan tuntunan kepada masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan pengamalan ajaran agama Islam yang rahmatal lil ‘alamin.
Selain itu dalam Buku Khutbah Maju dan Berdaya Saing juga menjelaskan dasar hukum tentang rangkaian kegiatan shalat Jumat yang dilakukan oleh Nahdliyin. “Supaya kita sebagai warga NU memahami dalil-dalil atau sumber hukum yang diamalkannya,” ujarnya.
Sementara itu Feri Riski Dinata, direktur Program Aswaja Center Way Kanan menambahkan bahwa pihaknya telah mencanangkan Rencana Program Kerja. Selain menerbitkan buku Khutbah Kontemporer Maju Berdaya Saing, juga bakal dilakukan diskusi rutin setiap awal bulan, membedah kitab Aswaja dan non-Aswaja, seperti sembilan kitab karya KH Hasyim Asy’ari, kitab KH Ahmad Dahlan dan atau kitab-kitab lintas agama seperti Injil dan lainnya.
Kemudian juga akan melakukan pelatihan jurnalistik agar bijak bermedia sosial, melawan faham-faham radikalisme, pelatihan pembuatan WEB dan robotic untuk kader NU, pembinaan kepada lembaga pendidikan Nahdliyin KBM dengan sistem e-learning, kewirausahaan minuman mineral, serta Koin NU. (Heri Amanudin/Kendi Setiawan)
STIT Al-Hikmah Way Kanan Luncurkan Aswaja Center
Way Kanan, NU Online
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LP2M) STIT Al-Hikmah Pisang Baru Bumi Agung Kabupaten Way Kanan, Lampung, meluncurkan Aswaja Center di kampus setempat, Senin (11/3).
Ketua STIT Al Hikmah sekaligus inisiator Aswaja Center STIT Al-Hikmah, H Aly Murtadhlo mengatakan Aswaja Center merupakan wadah untuk menampung aspirasi hasil diskusi ilmiah mahasiswa dan kader NU di Way Kanan dan sekitarnya.
“Gagasan ini lahir dari hasil koordinasi dengan sahabat-sahabat di Jakarta dan Pulau Jawa serta PWNU Lampung, mengingat kampus merupakan komunitas akademik, dan kita tergugah untuk memberikan pengabdian sebagai warga Nahdliyin,” ungkap Aly.
Salah satu program perdananya adalah menghimpun catatan-catatan kecil diskusi rutinan dan dijadikan buku khutbah Jumat Maju dan Berdaya Saing yang diperuntukkan untuk khatib-khatib di Way Kanan dan sekitarnya.
Ketua pengawas BPRS Bank Syariah Way Kanan tersebut menambahkan buku khutbah Maju dan Berdaya Saing memuat pokok-pokok uraian materi yang aktual, faktual, kontemporer dan komferehensif. Buku khutbah ini disusun sebagai sarana atau media yang efektif untuk memberikan bimbingan dan tuntunan kepada masyarakat dalam meningkatkan pengetahuan, pemahaman dan pengamalan ajaran agama Islam yang rahmatal lil ‘alamin.
Selain itu dalam Buku Khutbah Maju dan Berdaya Saing juga menjelaskan dasar hukum tentang rangkaian kegiatan shalat Jumat yang dilakukan oleh Nahdliyin. “Supaya kita sebagai warga NU memahami dalil-dalil atau sumber hukum yang diamalkannya,” ujarnya.
Sementara itu Feri Riski Dinata, direktur Program Aswaja Center Way Kanan menambahkan bahwa pihaknya telah mencanangkan Rencana Program Kerja. Selain menerbitkan buku Khutbah Kontemporer Maju Berdaya Saing, juga bakal dilakukan diskusi rutin setiap awal bulan, membedah kitab Aswaja dan non-Aswaja, seperti sembilan kitab karya KH Hasyim Asy’ari, kitab KH Ahmad Dahlan dan atau kitab-kitab lintas agama seperti Injil dan lainnya.
Kemudian juga akan melakukan pelatihan jurnalistik agar bijak bermedia sosial, melawan faham-faham radikalisme, pelatihan pembuatan WEB dan robotic untuk kader NU, pembinaan kepada lembaga pendidikan Nahdliyin KBM dengan sistem e-learning, kewirausahaan minuman mineral, serta Koin NU. (Heri Amanudin/Kendi Setiawan)
sumbe:NUonline