NU Pringsewu – Keluarga Besar Nahdlatul Ulama Kabupaten Pringsewu berduka, salah satu Kyai Kharismatik Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda (YASMIDA) Ambarawa ialah KH. Sobri Dinal Musthofa telah berpulang ke Rahmatullah.
Pemakaman dilaksanakan pada hari ini, Senin 23 Januari 2023 di komplek Pondok Pesantren Yasmida yang dihadiri ribuan takziyah dari berbagai kalangan masyarakat, mulai dari jajaran Pemerintah Kabupaten Pringsewu, PBNU, PWNU, PCNU, Tokoh Msayarakat, Tokoh Agama, Wali Santri dan masyarakat.
Selain mengasuh Pondok Pesantren Yasmida dan pendiri Pondok Pesantren Madinatul Ilmi Pagelaran, almarhum juga aktif di kepengurusan PCNU Pringsewu sebagai Wakil Rais Syuriyah PCNU.
Sebelum menghembuskan nafas terakhir, almarhum sempat di rawat di RS Surya Asih Pringsewu pada Ahad (22/1/2023) malam. Kondisi kesehatan Kiai Sobri dalam beberapa tahun terakhir memang dalam kondisi yang tidak stabil. Tetapi tetap beraktivitas menjalankan khidmah mengasuh pesantren, aktivitas sosial, kemasyarakatan, dan keagamaan.
Kiai Sobri adalah sosok sederhana dan tawadhu yang merupakan alumni Pondok Pesantren Al-Munawir Krapyak Yogyakarta. Saat nyantri, ia juga menuntut ilmu di IAIN (Institut Agama Islam Negeri) Sunan Kalijaga Yogyakarta. Ia kemudian merintis Pesantren Yasmida pada 1998.
Suami dari Ketua PC Muslimat NU Pringsewu Hj Ani Fitriani ini masih tetap mengajar berbagai kitab kepada santrinya dan aktif berkiprah dalam ormas. Selain di Nahdlatul Ulama, Kiai Sobri juga tercatat aktif di berbagai ormas seperti Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Pringsewu.
Dalam sambutan atas nama keluarga musibah, KH. Sujadi menyampaikan bela sungkawa yang sebesar-besarnya, beliau kisahkan sosok KH. Sobri ditengah “kesempoyongannya” dalam menahan sakit, berkenan hadir di Harlah Muslimat di kecamatan adiluwih yang di hadiri ribuan jamaah dan tetap mengajar di Pesantren. Kyai Sobri merupakan salah satu penggagas berdirinya Kabupaten Pringsewu, “Saya saksinya, bahwa almarhum merupakan salah satu penggagas dan ikut merumuskan berdirinya Kabupaten Pringsewu, walaupun tidak di catat di kertas tetapi tercatat di lauhul Mahfudz”. Terangnya. (Hasbi Ath)