nupringsewuonline,Perjalanan Awal Mula Berdirinya Wadah Bagi para santri dan pelajar NU mulai dari periode perintisan hingga Kelahiran sangatlah panjang ,24 Februari 1954 Bertepatan Tanggal 20 Jumadil Akhir 1373 Pada Kongres Ma’arif NU Nasional Se-Indonesia di Semarang Munculah Gagasan Atas Pendirian Organisasi Yang Menaungi Para Santri dan Pelajar NU,para pelajar dari Yogyakarta, Semarang dan Surakarta yang dipelopori oleh Tolhah Mansur, Muhammad Sofyan Cholil, Mustahal Achmad Masyhud dan Ahmad Ghani Farida. Dalam Konferensi tersebut diproklamirkan berdirinya IPNU dan berhasil menetapkan Tolhah Mansur sebagai pendiri dan ketua umum pertama pimpinan pusat IPNU atau Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama
Selanjutnya Baru lah IPPNU (Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama) Pada Tahun Berikutnya di kongres IPNU Yang pertama 2 Maret 1955 /8 Rajab 1374,yang pada mulanya IPPNU hanyalah merupakan bagian dari departemen keputrian IPNU. Pada kongres pertama IPNU tersebut, para aktivis dan santri yang dimontori oleh Umroh Mahfudhoh dan mendapatkan dukungan dari ketua Muslimat NU Nyai Hajah Mahmudah Mawardi dan ketua pusat LP Ma’arif NU Kiai Haji Syukri Ghazali organisasi yang sejajar putri dengan IPNU yaitu IPPNU. Sebagai ketua umum pertama pimpinan pusat IPNU adalah Hj.Umroh Mahfudhoh.
Dalam perjalanannya, IPNU dan IPPNU sejak berdiri mengalami beberapa kali perubahan singkatan nama. Sejak berdiri sampai kongres ke-XI Tahun 1987, IPNU Singkatan dari Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan IPPNU singkatan dari Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama . Namun pada tahun 1987, IPNU dan IPPNU diubah menjadi ikatan Putra Nahdlatul Ulama dan ikatan putri putri Nahdlatul Ulama. Perubahan ini karena Adanya undang-undang nomor 8 tahun 1985 yang menyatakan bahwa organisasi pelajar adalah OSIS. Perubahan ini juga berdampak positif bagi IPNU dan IPPNU sebagai organisasi kepemudaan di bawah naungan NU yang beranggotakan remaja berusia antara 13 sampai 25 tahun. Gerakan IPNU dan IPPNU lebih leluasa di tengah-tengah masyarakat karena anggotanya bukan hanya pelajar dan santri yang masih duduk di bangku sekolah saja, tetapi juga para pemuda dan mahasiswa.
Kunjungi Juga : http://localhost/wp_nu/jelang-konferwil-ippnu-lampung-2021teguhkan-khittah-nu/
Pada tahun 2000 dalam Kongres IPNU ke-XIII dan IPPNU ke-XII di Makassar, muncul wacana untuk mengembalikan IPNU dan IPPNU sebagai organisasi pelajar. Wacana munculnya ini disebabkan karena kesadaran bahwa pelajar adalah sumber kader masa depan NU. Pelajar juga menjadi ujung tombak dalam mengembangkan ajaran Islam Ahlussunnah Wal Jamaah. Atas dasar pemikiran bahwa pada kongres XIV IPNU dan ke XIII IPPNU di Surabaya, IPNU dan IPPNU dapat digunakan sebagai organisasi pelajar dengan nama Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama
Dari situ kita sudah dapat memahami apa yang dituju dari Organisasi Tersebut,IPNU IPPNU Merupakan Badan Otonom Nahdlatul Ulama Dibawah Naungannya dan Di harapkan bergerak Sesuai Dengan Tupoksinya.
NU adalah organisasi yang sangat besar dan didirikan oleh ulama-ulama berpengaruh. Mereka memperjuangkannya dengan gigih dan demikian ikhlas, sehingga keberadaan organisasi keagamaan dan kemasyarakatan terbesar di Indonesia ini masih diperhitungkan. Karenanya, para penerus, termasuk kader IPNU-IPPNU harus bertekad melanjutkan perjuangan ulama-ulama terdahulu. Tidak mencampuradukkan kepentingan organisasi dengan politik praktis.
Tidak ada larangan Kader IPNU IPPNU Secara Pribadi Yang ingin terjun pada panggung politik praktis,namun jika dirinya secara Langsung dan terang terangan membawa Bendera IPNU IPPNU secara Fulgar masuk dalam politik praktis maka itu sangatlah tidak etis.
Jika hal tersebut terus dilakukan atau bahkan menjadi tujuan utama maka yang timbul nantinya adalah perpecahan antara kader,IPNU IPPNU Adalah Wadah Sebagai Ajang Belajar Berorganisasi Tapi Bukanlah Sebagai Perahu Organisasi Dalam Berpolitik
Kita Harus Benar-benar sadar ,dan jangan terlalu mengikuti ego dalam diri untuk bergairah dan membawa IPNU IPPNU pada ranah politik praktis ,sebagai Kader Muda Nahdlatul Ulama kita harus tunjukan ciri khas yakni Etika dan Akhlak yang baik , tentunya Pula para kader mampu memahami bahwa ada tempatnya tersendiri untuk bermain dalam kancah Perpolitikan
Dan akan lebih baik dan Santun jika IPNU IPPNU Mengembangkan Potensi Kemandirian dan Penguatan Nilai-nilai Keagamaan sekaligus Pemahaman tentang Kehidupan Berbangsa dan Bernegara
Terlebih Kita Saat ini tengah dalam posisi bonus demografi ditambah dengan Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini harus disikapi para pelajar atau Santri dan kader muda NU dengan terus meningkatkan kualitas dan kapasitas individu sehingga mampu memaksimalkannya untuk berdakwah
Kontributor : Malik Fajar
Semoga Bermanfaat dan Berkah
Semoga Bermanfaat dan Berkah Para Kader Muda Nahdlatul ulama terus maju dan Giat