Pringsewu. Tidak kurang dari 20 grup Santri dari Pondok-Pesantren se Kabupaten Pringsewu mengikuti Lomba Lalaran Nadloman Imrithy dan Alfiyah yang digelar di aula gedung NU Pringsewu hari ini (15/102017) dalam rangkaian kegiatan Peringatan Hari Santri Nasional 2017 tingkat kabupaten Pringsewu.
Nadloman adalah kumpulan syair yang memuat pembelajaran(Fan) ilmu tertentu seperti Aqidah, Fiqih maupun nahwu& Shorof. Dalam khasanah keilmuan Pesantren, Nadloman ini efektif untuk memudahkan Santri menghafal( lalaran-red) pelajaran sesuai kitab yang dikajinya. Umumnya kebiasaan lalaran dilaksanakan santri sebagai pembuka atau pendahuluan saat pelajaran kitab kuning baik secara berjamaah, maupun sendirian sebagai pengisi waktu luang. Maka dari itu panitia memandang perlu melombakan Nadloman sebagai bentuk melestarikan tradisi pesantren.
“Disamping untuk memotivasi Santri dalam Lalaran mereka di Pondok, lomba ini sekaligus diniatkan untuk melestarikan tradisi pesantren itu sendiri.” Kata H.Rosyad Koordinator acara tersebut.
Menurutnya peserta lomba ini adalah para santri dari Pondok-Pesantren sesuai jenjang mengajinya di pesantren yang terbagi dua tingkatan atau kelas, yaitu kelas Tsanawiyah menggunakan Nadloman Imrithy dan Aliyah menggunakan Nadloman Alfiyah. Selanjutnya peserta lomba tampil satu group (berjamaah)
“Satu grup 10 sampai 15 orang, masing-masing ada yang vokal dan lainya menabuh alat seperti galon bekas, rebana atau alat perkusi sejenisnya. Asal kompak dan harmonis.” Lanjut Pria yang juga kepala MTS Maarif Pajarisuk Pringsewu ini.
Nampak peserta dari gruop Pondok-Pesantren Yasmida membawakan Nadloman Imrithy dengan nada mirip lagu pop dengan iringan perkusi. Disamping lomba tersebut disaat yang sama tepatnya di lantai dua gedung ini juga diadakan lomba Baca Kitab kuning yaitu kitab Mabadil fiqh dan kitab Fathul Qorib.(JunaSr)