Lampung Tengah.Ketua Pengurus Besar NU(PBNU) KH.Abdul Manan Ghani mewanti-wanti kepada seluruh jajaran pengurus NU di semua tingkatan baik dari pusat hingga anak ranting agar bersungguh-sungguh memperkuat organisasi NU secara Istiqomah turun kebawah menyapa umat dan Jamaahnya.
“Jadi Pengurus NU jangan seperti gantungan, cuma nempel di papan struktur, kemana-mana bagi kartu nama tapi ndak mau turun ngurusi jamaah.” Tegasnya dihadapan peserta Halaqoh Alim Ulama dan Pimpinan Pondok Pesantren Se-Provinsi Lampung di Pondok Pesantren Darussaadah Lampung Tengah, Kamis(27/7/17).
Menurut kyai Manan, harus ada upaya serius dari Pengurus NU bila ingin organisasi ini kuat sehingga umat mendapatkan manfaatnya. Sebab dengan menyapa dan turun kebawah, pengurus dapat mendeteksi sekaligus mencari solusi apa yang menjadi keresahan umat.
“Ngapain jadi Pengurus NU kalau tidak ngapa-ngapain, jadilah pengurus seperti pohon yang baik yang akarnya teguh, cabangnya subur menjulang dan buahnya bermanfaat.” Imbuhnya sambil menyitir salah satu ayat Al Quran.
Oleh karenanya setidaknya ada empat hal litaqwiyatil Jam’iyyah(untuk perkuat organisasi), empat hal yang ia sebut sebagai asset dan kekayaan NU ini bila di kelola dengan baik akan menjadikan NU organisasi yang kuat dan tangguh. Pertama ialah adanya Pengurus yang terstruktur di masing-masing tingkatan. Kedua Kyai dan Pesantren. Ketiga Jamaah atau masyarakat yang berada di Masjid dan Mushola Santri-santri yang ada di Pesantren. Keempat adalah Amaliah ala NU seperti Tahlilan, Sholawatan, maulid, manaqiban dan sebagainya.
Nampak hadir pula jajaran Rais Syuriah PBNU K.H. M. Mustofa Aqil Siroj, K.H. Ahmad Ishomuddin, M.Ag. Seperti diberitakan Halaqoh yang berlangsung sehari penuh ini telah menghasilkan kesepakatan yang tertuang dalam Istimbath Darussaadah yang merupakan ikhtiar para Ulama Lampung untuk perbaikan bangsa , keutuhan NKRI dan mewujudkan Indonesia yang berkeadaban. (junaSr)