nupringsewuonline,Pimpinan Cabang Muslimat NU Pringsewu dan Pengurus Ta’mir Masjid Jami’ Ad-Dakwah Bandung Baru Kecamatan Adiluwih Kabupaten Pringsewu(Ahad,13/3)melaksanakan Pengajian Songsong Ramadhan sekaligus Pelantikan PAC Muslimat NU Adiluwih masa khidmat 2020-2025.
Acara yang dihadiri para tokoh agama,tokoh adat,tokoh masyarakat dan pengurus MWC NU se Kecamatan Adiluwih. Setelah memimpin mengucapkan ikrar, Bunda Hj. Ani Fitriyani selaku ketua PC Muslimat NU Pringsewu dalam sambutannya mengucapkan rasa bangga kepada Bunda Hj. Binti Khoiriyah, S.Pd selaku ketua PAC Muslimat NU Adiluwih, karena selalu kompok dengan ketua MWC NU Adiluwih, Bapak H. Muhammad Azis, S. Pd.I yang juga merupakan suami beliau. Alhamdulillah Muslimat NU Kabupaten Pringsewu sudah mempunyai kelompok Home Industri, yang mudah-mudahan menjadi wadah produktivitas untuk kaum ibu.
Bunda Hj. Ani Fitriyani juga terharu dengan kekompakan Muslimat NU di Adiluwih yang semua ini tentu tidak lepas dari perjuangan Alm. Bapak KH. Ridwan Syu’aib. Beliau juga mengingatkan, ketika mengurus jamaah jangan lupa juga mengurus amaliyah, kalau bisa Ramadhan nanti semua Muslimat NU di Kabupaten Pringsewu bisa Khatam Al-Qur’an 3 sampai 4 kali.
Bapak Mashuri selaku ketua panitia dalam sambutannya mengucapkan mohon maaf atas segala kekurangan dalam penyambutan dan penyiapan tempat. Beliau juga mengucapkan terimakasih atas kehadiran semua tamu undangan, beliau merasa bangga dengan para pengurus NU Adiluwih yang kompak.
Hal senada disampaikan pula oleh Bapak Parwanto, SKM. M.Ling selaku Camat Adiluwih beliau menyampaikan selamat kepada pengurus PAC Muslimat NU Adiluwih, beliau berharap agar para pengurus bisa menjalankan roda organisasi sesuai dengan AD/ART dan tujuannya. Beliau mengajak agar kita semua menyambut Ramadhan dengan suka cita dan ceria, karena aturan penyelenggaraan ibadah kedepan lebih longgar. Kita berharap sebelum April Pemerintah Pusat mengelurakan keputusan bahwa Covid-19 menjadi penyakit endemic yang penanganannya lebih ringan dan mudah-mudahan pada Ramadhan nanti syi’ar kita juga lebih terbuka. Beliau berpesan kepada Takmir Masjid di Kecamatan Adiluwih, kalau ada anak-anak kita yang ribut tolong jangan dimarahi, berikan arahan dan nasihat yang baik atau bisa juga dengan memberikan doorprize kepada anak yang rajin ke masjid, supaya generasi penerus kita lebih semangat.
KH. Nasruddin, S.Ag M.M dalam Mauidhlotul Hasanah menyampaikan, jika wanita di negara ini baik maka negara ini akan baik. Beliau juga mengingatkan tujuan pernikahan adalah membentuk keluarga sakinah, mawadah wa rohmah. Dalam Kitab Bidayatul Hidayah ada beberapa cara yang ibu-ibu bisa lakukan agar menjadi keluarga samawa diantaranya adalah dengan membiasakan untuk menyiapkan keperluan suami sebelum suami berangkat bekerja mencari nafkah, mencium tangan dan pipi suami untuk mendapatkan ridhonya, selalu membersamai suami ketika senang ataupun susah. Karena ketika wanita sudah menikah maka ridhonya ada pada suaminya. Ketika suami sudah ridho pada istri maka Alloh SWT pun akan ridho. Beliau berharap mudah-mudahan ibu-ibu Muslimat dan Fatayat mampu menjadi contoh bagi wanita-wanita lain dalam hal kebaikan khususnya di Kabupaten Pringsewu. Supaya negeri kita menjadi negeri yang ”Baldatun Thoyyibatun wa Robbun Ghofur.”
Suami dan anak adalah rahmat dari Allah SWT. jika ibu-ibu bisa mengelola rahmat maka akan menjadi nikmat sebaliknya jika ibu-ibu tidak mampu mengelolanya maka akan menjadi laknat.
Mudah-mudahan mulai hari iini para orang tua berubah mindsetnya, jika anak-anak pulang sekolah tanyakan dahulu, sudah sholat atau belum kalau malam sebelum baca buku tanyakan sudah membaca Al-Qur’an atau belum. Anak-anak kita adalah aset kita yang akan mengantarkan ke surga. Anak yang dibesarkan dengan materi dengan anak yang dibesarkan dengan agama akan berbeda ketika menemani orang tuanya saat sakaratul maut.
Dalam rangka menyambut Ramadhan mari sejenak bermuhasabah pada diri kita masing-masing. Allah SWT memberikan oksigen kepada kita secara gratis, bernafas 4320 kali perjam tanpa membayar. Maka tanyakan kepada diri kita mana yang lebih banyak kita lakukan, banyak bersyukur atau mengeluh? banyak sholat atau tidur? Banyak membaca Al-Qur’an atau banyak makan? Banyak infaq atau banyak membeli pakaian? Kita semua masih punya kesempatan. Mari kita jadikan bulan ini sebagai bulan pembelajaran untuk mempersiapkan Ramadhan yang lebih baik.
Pewarta : Neneng Yulia E.