PRINGSEWU – Bulan Suci Ramadhan 1438 H tinggal menghitung hari. Bulan dimana semua pahala amal ibadah dilipatgandakan. Bulan agung yang selalu dinanti-nantikan kehadirannya oleh Umat Islam seluruh dunia. Di dalamnya terdapat ibadah wajib menjalankan puasa satu bulan penuh.
Menandai kedatangan bulan puasa ini, Pengurus Cabang NU Kabupaten Pringsewu menerbitkan panduan pelaksanaan waktu berpuasa dalam bentuk Jadual Imsakiyyah Ramadhan 1438 H.
“Dengan jadwal ini kita harapkan pelaksanaan waktu ibadah khususnya sahur dan berbuka puasa dapat sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan berdasarkan hasil hisab NU,” ujar Katib Syuriyah PCNU Pringsewu KH Munawir, Senin (15/5).
Jadwal Imskiyyah tersebut, lanjutnya, diperuntukkan untuk wilayah Pringsewu dan sekitarnya dengan posisi hisab arah Qiblat 64 derajat, Lintang 5 derajat dan Bujur 104 derajat.
“Kami sarankan posisi waktu jam untuk diserempakkan dengan TVRI atau RRI atau bisa menggunakan Jam online BMKG di www.jam.bmkg.go.id/jam.bmkg,” imbaunya.
Ia mengatakan, walaupun dalam jadual tersebut sudah ada perkiraan dimulainya Puasa Ramadhan 1438 H, namun ia mengimbau agar umat Islam di Indonesia khususnya di Kabupaten Pringsewu tetap menunggu hasil keputusan Sidang Itsbat penentuan awal Ramadhan yang dilakukan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia.
Hal ini, menurutnya, karena dalam sidang tersebut akan dilakukan proses rukyatul hilal yang melibatkan banyak ulama dengan menggunakan kecanggihan teknologi yang tersebar diberbagai titik di wilayah Indonesia.
“Di dalamnya terdapat para ahli, ulama dan ahli astronomi, yang tugas intinya memberikan informasi, memberikan data kepada Menteri Agama tentang awal bulan Ramadan,” katanya seraya mengatakan bahwa hasil dari proses rukyah dan sidang nantinya mestinya akan lebih akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Selain itu, ia juga mengimbau kepada seluruh ummat Islam untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas Ibadah selama bulan tersebut.
“Mari manfaatkan bulan suci ini dengan sebaik mungkin untuk beribadah. Jangan sampai ummat Islam sendiri yang menodai Bulan Ramadhan dengan kemaksiatan dan kemunkaran,” pungkasnya. (Muhammad Faizin)