PRINGSEWU – Ketua PCNU Kabupaten Pringsewu H Taufiqurrohim mengingatkan dan mengimbau kepada masyarakat khususnya Warga NU untuk tidak tergiur dengan segala macam bentuk tawaran bergabung dengan kelompok yang menjanjikan keuntungan finansial melalui berinvestasi uang dalam jumlah tertentu.
Berbagai investasi bodong saat ini banyak bermunculan dengan menyasar tidak saja orang-orang yang ekonomi menengah ke bawah namun juga orang berpendidikan, TNI, Polri, PNS serta ekonomi menengah atas menjadi sasaran empuk investasi ini.
Salah satu bentuk investasi sejenis ini yang sedang marak dan berkembang di Kabupaten Pringsewu adalah investasi yang memberikan iming-iming bantuan pembayaran hutang sampai dengan lunas yang konon berasal dari Swiss yaitu UN Swissindo.
Investasi ini menawarkan kepada siapa saja untuk menyetorkan sejumlah uang dan persyaratan administratif berupa KTP dan sejenisnya. Setelah itu mereka akan dijanjikan uang untuk melunasi hutang yang akan dicairkan sebelum lebaran. Dana tersebut konon berasal dari harta karun Presiden Sukarno.
“Hati-hati investasi tak jelas seperti ini. Jangan gampang terpengaruh dan ikut-ikutan kegiatan seperti ini,” katanya di depan Pengurus NU Kecamatan dan Ranting saat melakukan Safari Ramadhan di Masjid Darussalam Fajar Agung Barat Pringsewu, Senin (5/6).
Ia mengatakan bahwa dirinya selaku pengurus NU dan beberapa ormas keagamaan lainnya serta dari MUI sudah melakukan pertemuan membahas UN Swissindo dengan beberapa elemen-elemen terkait, yang diinisiasi oleh Pemda Kabupaten Pringsewu.
Hasil pertemuan tersebut menilai bahwa aktifitas UN Swissindo selama ini sudah membuat masyarakat resah dan data yang mereka gunakan palsu.
Dalam pertemuan pada Senin (5/6/17) di Kantor Bupati Pringsewu yang menghadirkan para Relawan UN Swissindo dan otoritas Jasa keuangan (OJK) ini juga didapat keterangan bahwa UN Swissindo ilegal dan dibeberapa daerah sudah ditangani oleh pihak kepolisian karena para nasabah/relawannya merasa sudah menjadi korban.
Hal senada juga dikatakan Ketua MUI Pringsewu KH Hambali yang juga hadir pada Kegiatan Safari Ramadhan tersebut. Ia mengatakan bahwa Rasulullah sudah menegaskan untuk meninggalkan sesuatu yang tidak jelas dan meragukan.
“Da’ maa yariibuka Ilaa ma la yariibuka. Tinggalkanlah apa yang meragukanmu kepada apa yang tidak meragukanmu,” tegasnya.
Kiai Hambali yang juga Wakil Ketua PCNU Pringsewu ini menghimbau kepada masyarakat Kabupaten Pringsewu untuk bekerja dengan cara baik dan benar dalam memenuhi kebutuhan hidup. Yang terpenting dari Rezeki yang didapat menurutnya adalah kehalalan dan kebarakahannya bukan jumlahnya. (Muhammad Faizin)