Pringsewu-perayaan Maulid nabi Muhammad Saw ramai dilakukan diberbagai tempat seperti intansi pendidikan, intansi pemerintah, tempat kerja dan bukan hanya dilingkungan masjid ataupun majlis ta’lim.
Tentu ini adalah sebuah keistimewaan yang dimiliki oleh umat Islam atas lahirnya sosok panutan yang merubah peradaban dunia melalui konsep akhlaqul Karimah nabi Muhammad Saw.
Malik Fajar aktifis dakwah Nahdlatul ulama kecamatan Sukoharjo Kabupaten Pringsewu sangat gencar menggaungkan nilai-nilai budaya yang ada dalam tradisi peringatan maulid nabi Muhammad Saw. (20/10/2022)
Dirinya menjelaskan sedetail mungkin bahwa poin utama dari Peringatan Hari lahirnya warosatul Ambiya dan sayyidil Mursalin adalah sebuah keberkahan bagi semua umat manusia dan seluruh alam semesta, hal ini berkaitan dengan apapun yang ada pada diri Rosululoh SAW.
“Akhlaq Mulia Rosululoh yang mungkin kita selaku umatnya sangat jauh untuk meniru bahkan terkadang berbalik dengan apa yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, apa lagi nih kita anak muda pada jaman sekarang yang serba instan dan cepat semua terkoneksi internet semua ada di alam Maya yang tak nyata namun mengalahkan kehidupan reeal yang saat ini terjadi, tapi paling tidak kita udah berusaha untuk meniru sedikit demi sedikit sambil kita belajar dan terus mencoba” ujar Malik dengan gaya milenial nya saat mengisi pengajian maulid nabi di SMK Pelita Madani Pringsewu.
Dari apa yang disampaikan olehnya tentang maulid nabi yang berpacu terhadap akhlak nabi Muhammad Saw yang tentu tak ada duanya didunia ini, ia mencontohkan sebagaimana ketika Nabi Muhammad Saw di hina dan di dzolimi oleh kafir Qurais pada waktu itu, namun tentu nabi Muhammad Saw tidak pernah membalas sedikitpun malah sebaliknya beliau mendoakan dan membalas kebaikan kepada orang-orang yang selalu mencelakakan beliau. Disamping itu bukan hanya dari kalangan masyarakat Arab pada waktu itu yang tidak suka dengan ajaran beliau tetapi dari kalangan keluarga Nabi Muhammad Saw sendiri sangat menggangu perjuangan Beliau saat menyebarkan agama Islam, tetapi semua itu beliau terima degan lapang dada dan tanpa ada rasa kekecewaan dan putus asa .
“momentum ini bertepatan pada perayaan Hari Santri Nasional tahun 2022, pas dan cocok ketika kita diingatkan dengan maulid nabi kita juga sebagai santri dan pelajar se-Indonesia mampu kembali pada jalan yang sesuai karena santri sudah otomatis mengikuti jejak nabi Muhammad Saw, baik dalam keluarga, sosial dan tentunya beribadah kita, sesuai dengan agama masing-masing dan kepercayaan karena nabi Muhammad Saw hadir bukan untuk perusak dan bukan untuk mencerai beraikan persatuan, tapi Nabi Muhammad Saw terlahir untuk memberikan kesejukan bagi semua umat dan Seluruh alam semesta.” pungkas Malik Fajar saat berceramah yang dihadiri oleh para dewan guru, wali murid, siswa dan masyarakat umum.
Keteladanan Rasulullah SAW terkenal memiliki akhlak yang paling mulia, yang dapat dijadikan sebagai teladan bagi umatnya. Di antara akhlak mulia beliau yaitu selalu berprasangka baik, tidak pernah berbuat keji, berlaku kasar, dan tidak pernah berteriak. Selain itu, Rasulullah SAW juga tidak pernah membalas perbuatan buruk yang menimpanya kepada seseorang. Bahkan beliau mendoakan orang yang berbuat jahat padanya dengan hal-hal yang baik.
Sebagaimana telah dijelaskan dalam sebuah hadits Imam Ahmad, dari Abu Abdila Al Jadali, dia berkata, “Aku berkata kepada Aisyah, ‘Bagaimanakah akhlak Rasulullah SAW kepada keluarganya?’ Aisyah menjawab, ‘Beliau adalah orang yang paling terpuji akhlaknya. Rasulullah sama sekali tidak pernah berbuat keji, berlaku kasar, dan tidak pernah berteriak-teriak di tengah pasar. Beliau tidak akan membalas keburukan dengan keburukan yang serupa. Namun beliau akan memberikan ampunan dan maaf atas keburukan yang ditujukan kepada dirinya secara pribadi.” (HR. Imam Ahmad)
Azuhri