PRINGSEWU – Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) memiliki peran strategis dalam mewujudkan kemandirian ekonomi jamaah dan jamiyah Nahdlatul Ulama. LAZISNU dapat menjadi pioner dalam memberikan edukasi dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan pada setiap jamaah.
Hal ini dijelaskan oleh Ketua LAZISNU Kabupaten Pringsewu Khairuddin, Senin (29/1) saat melepas tiga pengurus yang akan mengikuti Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) NU Care-LAZISNU di Pesantren Walisongo, Sragen, Jawa Tengah, 29-31Januari 2018.
“Hal ini (pioner dalam memberikan edukasi dan menumbuhkan jiwa kewirausahaan) sudah ditekankan dengan mengangkat tema Rakornas Arus Baru Kemandirian Ekonomi NU, Menyongsong 100 Tahun NU,” katanya.
Upaya-upaya kemandirian jamaah dan jamiyah juga sudah dilakukan oleh LAZISNU Kabupaten Pringsewu dengan melaksanakan berbagai program kemandirian dan kewirausahaan. Diantaranya peluncuran Koin Pondasi Surga yang terus dimaksimalisasikan di setiap tingkatan kepengurusan LAZISNU.
Selain itu LAZISNU Pringsewu juga sudah menyalurkan berbagai program kewirausahaan dan kemandirian jamaah diantaranya bantuan ternak kambing dan burung love bird kepada para mustahik. Diharapkan ini semua akan mampu mengangkat taraf ekonomi warga NU.
Pada Rakornas kali ini, LAZISNU Kabupaten Pringsewu mengirimkan 3 orang pengurus yaitu H Abdul Kholiq; H Syahruddin, dan M Kabul Muliarto. Khairuddin berharap kepada delegasi Pringsewu untuk dapat menimba Ilmu tentang pengembangan program LAZISNU dari berbagai daerah.
“Saya berharap pertemuan dengan pengurus lain seluruh Indonesia dapat menjadi motivasi sekaligus untuk menimba ilmu agar program LAZISNU di Pringsewu semakin maksimal,” kata pria yang akrab disapa Heru.
Selain tiu inovasi metode-metode lain dalam pengumpulan zakat, infak, sedekah terus dirancang.
“Ghirah (semangat) pengurus dan manajemen pengelolaan juga harus terus dipupuk sehingga kepercayaan jamaah terhadap LAZISNU semakin meningkat,” pungkasnya. (Muhammad Faizin)