Pringsewu. Penolakan FDS (Full Day School) oleh kaum Nahdliyyin terus mengalir. Hingga Hari ini melalui media sosial seperti watssapp pesan berantai untuk menolak kebijakan Permendikbud Nomor 23 tahun 2017 seolah tak terbendung. Dikutip dari kompas.com, Ketua PWNU Jatim KH Mutawakkil Alallah menolak kebijakan pemerintah program sekolah lima hari atau full day schools. Salah satu kiai kharismatik Jatim menyatakan, pihaknya siap melakukan aksi penolakan di jakarta bila aspirasinya tidak didengarkan.
“Ulama NU siap turun ke jalan di Jakarta. Insya Allah lebih besar dari aksi 212. Itu pun jika aspirasi ini tidak ada tindak lanjut,” kata saat meresmikan Kantor PCNU Kraksaan, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Rabu (9/8/2017).
Untuk itu, dia meminta Presiden Joko Widodo untuk meninjau ulang kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan tersebut.
Kiai Mutawakkil yang juga Pengasuh Ponpes Zainul Hasan Genggong menyebutkan, dirinya sudah mengintruksikan kepada pengurus di ponpesnya memasang spanduk dan baliho menolak kebijakan tersebut.
“Seluruh pengasuh ponpes, pengelola madrah dan warga NU supaya ikut menolak kebijakan tersebut. Ini akan mematikan madrasah diniyah. Tolong ketentraman yang sudah kondusif jangan diganggu dengan kebijakan menteri yang memicu polemik,” katanya.
Berikut Pernyataan lengkap KH. Mutawakkil Alalloh pada Rakor PWNU dg PCNU,BANOM dan LEMBAGA se-Jatim tgl 8-8-2017 jam 13.00 bertempat di Kantor PWNU JATIM.
1.Mempersiapkan bahan Konbes/Mubes yg akan di laksanakan tgl 24-26 Nop 2017 di Mataram.
dengan tema “Memperkokoh nilai nilai Kebangsaan dengan program deradikalisasi dan penguatan ekonomi warga”
2.Menyatukan langkah dan sikap dalam menolak Program Mendiknas /Kepmendiknas no 23 tahun 2017 tentang Full Day Scholl
karena terjadi manipulasi Mendiknas terhadap sikap NU, Ketum PBNU telah menyampaikan penolakan thd Presiden, namun Mendiknas turun ke ponpes ponpes dengan alasan sillaturrohmi tetapi laporanya kepada Presiden bahwa program tsb telah di sosialisasikan ke ponpes ponpes, sehingga Presiden kaget, dengan pertanyaan kepada PBNU: kenapa NU kok tidak kompak, yang di aatas menolak tapi yg di bawah kok menerima,,,,,?
Dari itulah seluruh jajaran NU akan melakukan penolakan serentak di seluruh Indonesia dalam rangka mengamankan aset aset NU berupa MADIN,TPQ dan Majelis Majelis Al-Qur’an di seluruh Indonesia yg telah di rintis oleh para ulama dan kyai sebagai basic kader ulama,kyai,guru,santri dan pemimpin bangsa yang berwawasan Nusantara dan berakidah Ahlussunnah wal jamaah yg Rohmatan lil alamin sbg islam moderat di negeri ini dan yg terdepan menolak islam garis keras dan berbagai ancaman thd negeri ini.
Tujuan penolakan NU terhadap program FDS, diharapkan presiden segera membatalkan program tersebut.
Dan yang lebih penting lagi adalah NU berkewajiban menjaga agama di bumi Nusantara ini agar semua Maddin,TPQ,Ponpes ponpes dan semua kegiatan keagamaan tumbuh subur di bumi NKRI
3. Secara teknis langkah awal akan memasang sepanduk PENOLAKAN KERAS PELAKSANAAN FDS, yang dilakukan diseluruh PCNU, MWCNU, Lingkup Ponpes. Se Jawa Timur yang dilakukan secara serempak se jawa timur, serta diblow up media masa.
4. Apabila penolakan sepanduk belum dihiraukan mendikbud dan presiden, akan dilakukan Demo Besar besaran se Indonesia. (junaSr)