Pringsewu. Muslimat NU diminta untuk selektif dalam memilih da’i atau penceramah dalam tiap majelis pengajianya. Hal ini penting agar ilmu yang di peroleh benar-benar dapat di pertanggungjawabkan kesahihanya.
“Mengaji itu harus jelas sumber ilmunya. Musalsal(jelas jalur sanadnya) hingga sampai kepada Rosulullah SAW, tidak munqoti(terputus jalurnya).” Kata KH.Jamal Idrus As Syafi’i saat mengisi Pengajian Triwulan yang diadakan PAC Muslimat NU kecamatan Pagelaran Pringsewu. Sabtu,11/01/2020
Dengan memilih da’i yang jelas sanad ilmunya lanjutnya, jika diibaratkan sebuah hadits, maka bisa dipastikan hadits tersebut sahih tidak lemah ataupun palsu.
“Jangan ngaji pada orang Pekaes! Jelas tidak sejalur dengan NU itu. Kalau tidak sejalur berarti ngajinya ndak sah, karena muqoti'(sanadnya terputus) tidak nyambung dengan NU.” Tegasnya.
Kyai muda asal Metro Lampung ini juga mengingatkan supaya muslimat NU tidak menilai kealiman seseorang hanya karena tampilan fisik belaka seperti berjubah dan bertasbih.
“Zaman sekarang ini kalau tidak hati-hati akan sulit membedakan mana ulama yang asli dan mana yang palsu. Jangan terkecoh karena jubah dan tasbih.” Lanjutnya.
Dalam kegiatan yang rutin tiap tiga bulanan ini juga di laksanakan Pelantikan Pengurus MWCNU dan Pelantikan Pengurus Ranting dan anak ranting Muslimat NU kecamatan Pagelaran masa khidmah 2019-2024.
Hadir pada kegiatan ini jaran PCNU kabupaten Pringsewu, tokoh agama dan tokoh masyarakat setempat.(junaSr)