KELUARGA sakinah sangat didambakan oleh siapa pun di dunia ini, namun belakangan ada banyak pemberitaan di berbagai media entertainment terkait kasus perceraian dikalangan para publik figur. Hal tersebut bertolak belakang dengan apa yang diidam-idamkan: kekecewaan, sakit hati, dan keputusasaanlah yang hadir. Kerap timbul pertanyaan, apakah salah pilih? Ataukah memang bukan jodohnya?
“Dunia penuh perhiasan, dan perhiasan yang paling indah adalah wanita shalihah.” (Hadits riwayat Imam Muslim), Keluarga sakinah sangat didambakan oleh siapa pun di dunia ini.
Allah SWT menciptakan sesuatu berpasang-pasangan (QS Adzdzariat:49). Dalam memilih pasangan, Rasulullah berpesan agar kita memperhatikan lima hal sebelum pernikahan berlangsung: kesiapan hati calon pengantin, tahu calon suami atau istri, bermusyawarah dengan keluarga, shalat istikharah, dan meminang dengan baik-baik.
Rasulullah juga mewasiatkan empat kiat memilih istri. Pertama kesalihan. “Jangan kamu menikahi wanita semata-mata karena kecantikannya, boleh jadi kecantikannya itu akan membinasakannya dan janganlah kamu menikahinya semata-mata karena hartanya, boleh jadi harta itu akan menyebabkan kedurhakaannya, tapi nikahilah olehmu yang beragama. Sesungguhnya wanita yang tak berhidung lagi tuli, tetapi beragama lebih baik bagimu.” kata Rasulullah, (Hadist Riwayat Abdullah bin Humaid).
Kedua subur dan romantis. “Nikahilah wanita yang penuh cinta kasih (romantis) dan subur,” kata Nabi. “Karena sesungguhnya aku merasa bangga dengan jumlah kamu yang banyak di hari kiamat nanti.” (Riwayat Imam at-Thabrani dan al-Hakim).
Ketiga berkenaan di hati, sebagaimana perintah Rasul kepada al-Mughirah bin Syu’bah agar melihat calon istrinya sebelum melamar.
Keempat diutamakan yang masih gadis atau perawan. Sabda Rasulullah, “Nikahilah wanita yang masih perawan karena mulut mereka lebih segar dan manis (budi bahasanya indah), dan lebih subur serta lebih ridha dengan kesederhanaan (tidak banyak tuntutan).” (Riwayat Imam at-Thabrani).
Dalam memilih suami pun, wanita dititipi tiga pesan. Pertama, hendaknya mencari suami yang penuh tanggung jawab dan amanah. Dalam QS At-Tahrim: 6, Allah memerintahkan orang-orang beriman agar memelihara anak dan istrinya dari siksa api neraka.
Kedua, lelaki bertakwa pada Allah. “Barang siapa menikahkan putrinya dengan orang fasiq, sesungguhnya dia telah memutuskan tali kasih sayangnya.” (Hadits riwayat Ibnu Hibban). Ketiga, memiliki ilmu pengetahuan. Menjadi tanggung jawab suami untuk mendidik anak dan istrinya. (Sumber : Ibdalsyah)