PRINGSEWU – Dalam mengembangkan organisasi HIPSI (Himpunan Pengusaha Santri Indonesia) diharapkan semua kader baik wilayah maupun daerah wajib hukumnya mengenal dan memahami potensi sumber daya dan kearifan lokal setempat. Hal ini untuk mempermudah pola pergerakan dan pengembangan organisasi sehingga upaya pemberdayaan sektor-sektor strategis dalam penyusunan program kerja organisasi makin terarah dan tepat sasaran.
“Sebagai organisasi kewirausahaan, pengurus hipsi wilayah harus mampu berkomunikasi dan bekerjasama dengan program propinsi (Gubernur-red), pengurus daerah juga mampu bersinergi dengan Kabupaten (Bupati-red) begitu seterusnya yang Pusat bisa menggandeng Kementrian. Supaya Hipsi ke depan dalam program pemberdayaan ekonomi khususnya di pesantren dapat lebih luas kemaslahatanya,” Demikian disampaikan Ustad A Rahman, wakil ketua bidang Organisasi dan kaderisasi Hipsi pusat via telpon (28/4).
Ustadz A.Rahman yang saat berita ditulis sedang berkonsolidasi di Pontianak ini menambahkan bahwa misi Hipsi yakni “Mencetak Satu Juta Pengusaha Santri”, harus terus terus digaungkan dan diwujudkan sesuai dengan kemampuan dan keahlian masing-masing.
“Jadi kalau kita didaerah bertemu dengan kader yang lain, minimal ada pertukaran informasi dan peluang usaha yang saling manfaat. Seperti saat ini setelah kita bentuk kepengurusan Hipsi disini (Kalimantan Barat, red).Mereka sangat antusias dengan program-program hipsi dan dalam waktu dekat segera menggelar Hipsi Expo. Dan yang terpenting sekali lagi, nawaitu atau semangat mewujudkan santri menjadi pengusaha dan mengajak pengusaha untuk berjiwa santri ini semoga menjadi landasan perjuangan kita,” ungkap Direktur konsultan pertanian dibawah bendera PT. Solusi Holistic ini.
Ustadz A. Rahman juga menyebut beberapa agenda yang tengah berlangsung diantaranya pelatihan bagi pengusaha-pengusaha sekala menengah dengan mendorong mereka makin kreatif dan inovatif dalam pengembangan produk dan pemasaran.
“Kita latih mereka dalam pelatihan UKM Go-Digital. Intinya bagaimana peran pengusaha dalam memanfaatkan teknologi Informasi saat ini. Alhamdulillah kita sudah bekerjasama dengan PT. Pos Indonesia dalam hal logistic pengiriman, PT. Telkom Indonesia, RPK (Rumah Pangan Kita) bekerjasama dengan Bulog serta KADIN (Kamar Dagang dan Industi) terkait pendampingan dan fasilitator perdagangan dan Industri,” pungkasnya. (Fathurachman/Ind)