Bandar Lampung – Benarkah Barisan Ansor Serbaguna (Banser) hanya kumpulan para pencari nasi bungkus dan rokok dengan cara menjaga gereja seperti digembar-gemborkan sejumlah pihak yang tidak menyukai badan semi otonom Gerakan Pemuda Ansor ini?
Menjawab tuduhan salah kaprah ini Satuan Koordinasi Wilayah (Satkorwil) Banser Lampung memilih menjawab dengan harakah, yakni menggelar sejumlah bakti sosial (baksos) penyembuhan alternatif ATS Metode bagi masyarakat membutuhkan.
“Banyak kegiatan Banser tergabung dalam Banser Tanggap Bencana (Bagana) di sejumlah daerah di Indonesia saat membantu korban banjir, longsor hingga peduli sesama kurang terpublikasikan. Masyarakat hanya disuguhi pihak yang tendensius dengan kami dengan kegiatan yang secara fiqih sebenarnya tidak ada persoalan, yakni membantu pengamanan umat Kristiani saat perayaan Natal,” ujar Kasatkorwil Banser Lampung Tatang Sumantri di Bandarlampung, Ahad (19/3).
Namun di luar itu, kata Tatang, Banser selalu ada di manapun tempat. Mereka insya Allah berbuat maslahat dan sesuai koridor seperti pengamanan pengajian.
“Saat terjadi banjir di Provinsi Lampung, baik Ansor dan Banser juga turun tangan, bukan urun angan. Apa pihak-pihak yang tendensius itu memviralkan kegiatan kami?” kata dia lagi.
Dalam butir ke enam Nawa Prasetya Banser sudah jelas, Banser peduli terhadap nasib umat manusia tanpa memandang suku, bangsa, agama dan golongan.
“Para sahabat nabi yang dijamin masuk surga juga tidak melakukan perusakan tempat-tempat ibadah. Jika Banser menjaga gereja, yang dijaga itu sebenarnya bukan sekedar itu, tapi persatuan Indonesia,” ujar Tatang.
Baksos penyembuhan alternatif ATS Metode akan digelar di GP Ansor Lampung Jalan Raden Gunawan II, Rajabasa, Bandar Lampung, pada Selasa 21 Maret 2017, pukul 08.00 hingga 15.00 WIB.
Dalam satu kali baksos, pasien bisa ditangani kisaran 70 orang. Assinfokom Satkornas Banser Gatot Arifianto yang merupakan aktivis Gusdurian, motivator, praktisi Hypnosis, Kultivasi Energi Ilahi, Neo Neuro-Lingusistic Programing dan Aji Tapak Sesontengan akan berupaya menyembuhkan sejumlah penyakit seperti alergi dingin, mata minus dan plus, nyeri persendian, sakit pinggang, sakit gigi, migrain, vertigo, saraf kejepit, sakit tengkuk, lemah syahwat, asam urat, asma, bronchitis hingga diabetes.
“Dalam dua jam penyembuhan, pasien bisa ditangani kisaran dua puluh lima orang. Karena itu, sembari menunggu jadwal penyembuhan kami ajak pasien untuk membaca Sholawat Nariyah yang memiliki manfaat untuk mempermudahkan rezeki hingga dijauhkan dari penyakit dan bahaya. Berdoa dan berzikir lebih baik daripada menebar berita tidak benar,” paparnya.
Tatang menambahkan, upaya tersebut merupakan penegasan, bahwa Banser selalu berbuat maslahat bagi masyarakat dan sangat jauh dari tuduhan-tuduhan salah kaprah tidak bertanggung jawab.
Pada kegiatan baksos di Tanggamus dan Way Kanan, 90 persen pasien ditangani Gatot Arifianto merasa puas. Bahkan ada satu pasien sakit gigi, setelah disentuh dua menit langsung tertawa dan bercanda siap ditinju. Termasuk pasien mata minus dan plus, mengaku pandangan lebih jernih setelah disentuh.
Tingkat kepuasan pasien berdasarkan testimoni setelah ditangani alumni Kursus Banser Pimpinan (Susbanpim II) PP GP Ansor itu pada kegiatan baksos di Tanggamus dan Way Kanan rata-rata 80 hingga 90 persen.
Penderita sariawan tiga bulan juga mengaku sakit hilang setelah ditangani kurang dari lima menit, termasuk dada ngilu, sakit pinggang, asam urat hingga kaki sakit dan berat digunakan saat berjalan menjadi berkurang dalam hitungan menit. (Syuhud Tsaqafi)