Pringsewu. Ketua PCNU Pringsewu H. Taufiq Qurohim mengatakan, salah satu nikmat Allah SWT bagi umat Islam di Indonesia ialah dapat menjalankan ibadah tanpa dihinggapi rasa takut, aman dan nyaman. Padahal Indonesia merupakan negara dengan tingkat keberagaman yang sangat komplek baik dari agama, kepercayaan, latar belakang, asal-usul dan suku serta letak geografis. Namun semua itu tidak menghalangi bangsa ini untuk tetap satu dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Yang satu suku saja, sesama bangsa arab berantem dan perang dimana-dimana. Kita harus bersyukur hidup di Indonesia bisa Ibadah dengan tenang tanpa dihantui oleh situasi perang dan Bom.” Ajaknya saat mengisi ceramah dalam pengajian rutin bulanan yang diselenggarakan oleh IPHI(Ikatan Persaudaraan Haji Indonesia) kecamatan Pagelaran di desa Patoman(8/04).
Nikmat Allah SWT yang apabila diperinci lanjutnya, amatlah banyak. Bahkan siapapun tak mungkin bisa menghitungnya. Semua Mahluk yang tercipta pasti mendapatkan nikmat dariNya.Namun demikian mengutip dari kitab Ihya Ulumuddin, Imam Al Ghozali mengelompokkan Kenimatan Allah yang di anugerahkan pada manusia ada lima kategori. Yang pertama, nikmat harta benda.
“Nikmat ini yang paling rendah levelnya, tapi ini yang paling di cari dan dicintai oleh manusia.” Katanya.
Yang kedua menurut mas Taufiq, demikian ia disapa. Nikmat Kesehatan.
“Kesehatan akan jauh lebih di damba oleh manusia dan terasa lebih berharga dibanding harta banyak tapi sakit-sakitan.” Lanjutnya.
Yang ketiga nikmat panca indera dan ke empat nikmat adanya ruh.
“Bisa dibayangkan ada banyak saudara kita terhalang indera penglihatanya, hingga tidak bisa melihat indahnya dunia dan membuka kitab suciNya, begitupun kita harus bersyukur diberi Ruh oleh Allah sehingga hidup kita terhormat dan dihargai. Bayangkan bila kita telah mati dan menjadi bangkai?”Pesanya.
Yang kelima menurut alumnus Pesantren Pandanaran Yogyakarta ini ialah Nikmat Iman dan Islam.
“Iman dan Islam inilah nikmat yang paling agung dan levelnya paling tinggi yang tidak semua manusia diberikan HidayahNya. Kenikmatan ini harus kita jaga dengan terus melaksanakan perintahNya dan menjauhi laranganNya. Sebab nikmat ini tidak hanya di dunia saja kita rasakan, tapi sampai kelak di akhirat.” Pungkasnya.(JunaSr)