Pringsewu. Ketua Majelis Wakil Cabang(MWC)NU kabupaten Pringsewu KH.Shodiqin menuturkan heatstroke masih menjadi ancaman serius saat pelaksanaan ibadah haji di tanah suci.
“Kebanyakan jamaah haji rentan terkena serangan heatstroke akibat suhu panas yang ekstrim.” Terangnya saat menceritakan pengalamanya sepulang ibadah haji tahun ini dirumahnya di Jalan Kenanga Pringsewu (4/9).
Menurutnya suhu yang tinggi mencapai lebih dari 40 derajat celcius serta faktor kelelahan menjadi penyebab para jamaah mengalami dehidrasi(kekurangan cairan pada tubuh). Kondisi ini memicu suhu didalam tubuh meninggi atau disebut heatstroke.
“Jamaah yang terkena heatstroke bisa dilihat bila tiba-tiba mengalami penurunan daya ingat(pikun) atau demensia. Kondisi emosional meninggi , juga mimisan( keluar darah dari hidung).” Imbuh pria yang juga anggota Tim Pemandu Ibadah Haji(TPHD) kabupaten Pringsewu.
Akibat dehidrasi akut ini banyak kasus dimana jamaah haji mengalami disorientasi, susah fokus. Dan dalam tingkat tertentu akan tampak seperti orang kena gangguan jiwa. Bahkan banyak jemaah tersesat dan nyasar ketika pulang ibadah.
Haji Dikin demikian ia disapa juga menambahkan beberapa tindakan pertolongan yang ia lakukan atas saran tim medis kabupaten terhadap Jamaah yang terdampak heatstroke ialah dengan menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh.
“Alhamdulillah tim medis kita cukup tanggap menangani. Dengan memberikan cairan oralit dan infus cukup efektif. Sehingga tidak ada korban meninggal.”Lanjutnya.
Disamping penanganan medis dan kesiapan fisik jamaah saat ibadah haji, haji Dikin juga menyarankan bagi calon jamaah haji kedepan untuk benar-benar mempersiapkan secara mental dan spritual.
“Banyak kejadian diluar kemampuan akal manusia yang bisa saja menimpa jamaah saat berhaji. Ini merupakan rahasia Alloh, Maka zerokan(pasrahkan) dulu jiwa dan raga hanya kepada Alloh.” Pungkasnya
(JunaSr)