Atraksi Balon Udara Warnai Puncak Hari Santri di Pringsewu

Pringsewu. Bimtek (Bimbingan Teknis) Pembuatan Balon Udara disambut antusiasme peserta yang memenuhi aula gedung PCNU Pringsewu Senin, 21/10/2019.

Kegiatan yang diinisiasi oleh dinas pemuda, olahraga dan pariwisata(dispora) kabupaten Pringsewu ini mendatangkan tim Komunitas Balon Udara dari kabupaten Wonosobo Jawa Tengah berjumlah 10 orang.
“Kita datangkan langsung para ahlinya untuk membimbing peserta dari awal proses pembikinan balon udara sampai menerbangkan.”Terang Samsir Kasim, Kadispora Pringsewu.

Balon Udara merupakan tradisi masyarakat Wonosobo merayakan syawalan (Idul Fitri). Sejumlah event tahunan seperti Java Vallon Attraction 2019 telah rutin di gelar tiap tahunya di kota dingin ini.

Selain merupakan tradisi, Festival Balon udara terbukti juga sebagai pendongkrak sektor wisata.

Balon Udara ke depan harapnya, akan menjadi salah satu atraksi yang menarik dalam event ke pariwisataan yang ada di kabupaten Pringsewu.
“insya Allah besok(hari ini-red) bakal kita gelar atraksi balon udara dalam rangka memeriahkan Hari Santri Nasional dan Launcing Logo Resmi untuk MTQ tingkat Propinsi tahun depan di Pringsewu.” Imbuhnya.

Bupati saat memotivasi para peserta bimtek
L

Sementara Bupati Pringsewu H.Sujadi menyambut baik Bimtek ini. Bupati yang alumni Pondok pesantren al Asy’ariyah Wonosobo ini mengamati langsung proses pembuatan Balon Udara oleh para Instruktur Tim Balon Udara kepada peserta.

Adapun bahan yang di gunakan dalam pembuatan balon udara cukup sederhana dan banyak dijumpai di sekitar kita. Bahan dasar yang dubutuhkan diantaranya kertas minyak, lem kayu, benang, bilah bambu, bathok kelapa, dan tali.

Sementara agar balon mengudara, cukup menyalurkan asap ke dalam balon dari hasil pengapian dengan solar.

Tutorial Balon Udara di gedung NU

Mengomentari proses pembuatan ini, Bupati yang juga wakil ketua PWNU Lampung ini mendorong agar peserta mampu memanfaatkan bahan-bahan yang
terlihat sepele dan tidak terpakai untuk dimanfaatkan kembali menjadi barang yang bernilai produktif.
“Untuk menjadi terkenal tidak harus mahal, tidak harus super kuat. Cukup dengan barang yang sepele seperti ini. Seperti sampah misalnya. Ambil dan manfaatkanlah.”Katanya.

Banyak orang sukses justru lahir dari kreatifitasnya mengelola barang yang bagi kebanyakan orang di pandang hina.
“Jangan malu meraih sukses hanya karena mengolah barang yang remeh, hina bahkan dari sampah sekalipun. Lebih baik meraih sukses dari sampah, daripada hidup menjadi sampah.” Tegasnya seraya mencontohkan dirinya yang disebut ‘bupati jamban’ atas prestasinya membawa Program Jihad sanitasi dari Pringsewu ke kancah internasional.

Untuk itu Abah Jadi demikian ia di sapa, mendorong peserta untuk terus berkarya mengembangkan ekonomi kreatif, membangun inovasi-inovasi yang bermanfaat sesuai dengan potensi yang ada.
“Maka saya harapkan pada tahun 2020 nanti, warga Pringsewu sudah harus bisa membikin sendiri balon udara. Bisa berkembang seperti di Wonosobo sekaligus menjadi daya tarik di bidang pariwisata.”Pungkasnya.

Kegiatan sehari ini diikuti oleh para pemuda dari berbagai komunitas di Pringsewu seperti Pokdarwis, karang taruna, remaja masjid, pelajar dan santri pondok pesantren.

Nampak hadir Ketua PCNU Pringsewu H.Taufik Qurrohim dan jajaran beserta pengurus banom dan lembaga.(junaSr)

About Admin

Istiqomah dalam Berkhidmah

Check Also

KH. Marzuqi Mustamar Bakal Hadir Di Pringsewu Lampung

NUPringsewu | Dr. K.H. Marzuqi Mustamar, M.Ag. adalah Pimpinan Pondok Pesantren Sabiilul Rosyad, Kota Malang, …

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *